MEDU ONLINE — Fenomena El Nino disebut dapat menguntungkan komoditas kopi di Kabupaten Luwu Utara, khususnya di Kecamatan Seko, Rongkong dan Kecamatan Rampi.
Hal itu diungkapkan tokoh petani asal Sulawesi Selatan, Dr. Ir. H. Badaruddin Puang Sabang MM yang pada peringatan Ulang Tahun Perkebunan Indonesia yang Ke 76 tahun 2021 meraih penghargaan nasional kategori Penangkar Kopi Terbaik Indonesia dari Media Perkebunan.
Menurutnya, El Nino tahun 2023 ini beri dampak menguntungkan bagi petani kopi karena kurangnya curah hujan di wilayah dataran tinggi di Luwu Utara.
“Karena rata-rata perkebunan kopi kita itu ada di dataran tinggi dan dengan adanya kemarau panjang yang terjadi membuat bunga dari komoditi kopi di Kabupaten Luwu Utara akan tumbuh dengan sempurna,” kata Puang Badar, melalui telepon selulernya, Senin (18/9/2023).
Ia menambahkan kemudian, bunga dari tanaman kopi ini yang akan menjadi buah kopi yang akan dipanen nantinya.
Ketua Umum Perkumpulan Penangkar Benih Tanaman Perkebunan Indonesia (PPBTPI) ini menjelaskan, kelemahan dari tanaman kopi ini yaitu musim penghujan yang cukup panjang.
Hal itu dikarenakan, dari musim hujan tersebut dapat membuat bungatanaman kopi yang telah tumbuh rontok akibat terkena hujan.
“Karena kelemahan kopi ini kan kalo mereka lagi berbunga dan terkena hujan bunga itu akan rontok,” jelas Puang Badar.
Selain itu, pada tahun ini, lanjut Puang Badar, untuk Kabupaten Luwu Utara dan Luwu Timur mendapatkan bantuan bibit Kopi Robusta.
“Alhamdulillah. Apa yang kita fasilitasi untuk petani kopi di Luwu Utara dan Luwu Timur bisa terealisasi. Kedua daerah mendapatkan bantuan bibit kopi Robusta khusus wilayah dataran rendah (dibawah 800 dpl). Luwu Utara sebanyak 100.000 pohon dan Luwu Timur 100.000 pohon,” pungkasnya.
Dirinya juga berharap, nantinya produksi kopi di Kabupaten Luwu Utara akan meningkat dari sebelumnya.