MEDU-ONLINE, LUWU – Fenomena angin kencang kembali mengakibatkan sejumlah kerusakan tempat tinggal dan berdampak pada banyaknya warga mengungsi.
Kali ini peristiwa yang tergolong dalam bencana hidrometeorologi basah terjadi di Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan, Sabtu (8/1/2022).
Peristiwa yang berlangsung pada pukul 16.00 waktu setempat itu bersamaan dengan hujan lebat yang berdampak di dua desa, yakni Desa Raja dan Lengkong, Kecamatan Bua.
Berdasar laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu, tidak ada korban jiwa atau luka-luka akibat peristiwa ini.
Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu, Hasral mengatakan akibat angin puting beliung, terdapat 45 unit rumah warga rusak.
“Kejadiannya sekitar pukul 16.00 Wita, angin puting beliung menerjang 3 desa dan 45 unit rumah warga rusak dengan rincian masing-masing desa yakni Desa Raja 20 unit rumah, Desa Lengkong 21 unit rumah dan Desa Karang-karangan 4 unit rumah,” kata Hasral.
Hasral mengatakan, untuk rumah warga yang rusak parah atau rusak berat dari masing-masing desa yaitu Desa Raja 10 unit rumah, Desa Lengkong 4 unit rumah, dan Desa Karang-karangan 2 unit rumah.
“Rumah rusak masing-masing di Desa Raja 20 unit, Desa Lengkong 21 unit, dan Desa Karang-karangan empat unit,” sambung Hasral.
Ia menambahkan, rumah yang rusak parah atau rusak berat dari masing-masing desa yaitu 10 unit di Desa Raja.
Desa Lengkong empat unit dan Desa Karang-karangan dua unit.
“Warga yang rumahnya rusak parah kini mengungsi di rumah keluarga dan malam tadi kami juga mendirikan tenda darurat untuk membantu warga yang mengungsi,” katanya.
“Dilakukan pemadaman listrik di lokasi kejadian usai bencana untuk menghindari hal yang tidak diinginkan,” katanya.
Selain rumah warga, sejumlah pohon ikut tumbang karena kejadian ini.Pohon tumbang sempat mengganggu arus lalu lintas di jalan poros Palopo-Belopa.
Akibat dari kerusakan tempat tinggal tersebut, sebanyak 120 jiwa mengungsi ke beberapa tempat termasuk kediaman kerabat dan keluarga terdekat.
Sementara Kepala Desa Raja, Tawakal, mengatakan, pasca kejadian warganya langsung bergotong royong membenahi rumah yang rusak.
Juga mengungsikan warga yang terdampak ke rumah kerabat maupun keluarga.
“Kami ungsikan warga ke rumah keluarga mengingat sudah malam dan peralatan bantuan seperti tenda atau terval dan bahan makanan masih dalam perjalanan dibawa oleh BPBD dan Tagana,” tuturnya. (*)