Seminar Heritage Tana Luwu dan Toraja dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 2 Desemner 2017 di Gedung Saodenrae Convention Centre (SCC) Kota Palopo.
Ketua Panitia, Nafsiah Aswawi, ST, IAI menyampaikan kurangnya penanaman nilai budaya lokal pada kita ataupun pada generasi menjadi penyebab utama kemerosotan nilai nilai budaya pada masyarakat Luwu dan pada masyarakat Toraja.
Diharapkan dengan kegiatan ini memberikan kontribusi bersinerginya masyarakat pemerhati budaya, akademisi dan Pemerintah Kota Palopo.
Sebagai implementasi dari bentuk perhatian pada kelestarian budaya lokal, di tengah gempuran budaya asing yang masuk ke Kota Palopo dan Tana Toraja yang sudah tidak terbendung lagi, juga seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, maka digelar seminar Heritage Tanah Luwu dan Toraja ini, yang mengambil tema “Heritage adalah Warisan atau Pusaka Kita. Milik saya anda dan kita, jadi marilah kita pelihara dengan baik di masa yang akan datang”.
Pemateri secara umum menyampaikan seluk beluk budaya Luwu dan Toraja, masing-masing adalah Arkeolog dan Penulis Buku Dr. Iwan Sumantri, Kepala Bappeda Kota Palopo Drs. Firmanza DP, S.H.,M.Si., Sejarawan dan Budayawan Andi Anton Pangerang, serta Arsitek yang juga Pegiat Heritage, Sudjar Adityadjaja, IAI.
“Kita digempur oleh budaya luar, jika dulu gempurannya hanya lewat media elektronik, radio televisi, sekarang ini kita digempur lewat teknologi informasi lewat internet, lewat permainan game online, sehingga yang muncul ya generasi jaman ‘now’ yang seolah tak kenal lagi budaya asli leluhurnya,” tandas Iwan Sumantri.
Dari Pemkot sendiri DR. H. Suyuti, staf ahli walikota ini menyampaikan, “Pemerintah Kota Palopo sangat mengapresiasi kegiatan Seminar Heritage ini, karena dengan memahami dan mencintai budaya daerah sendiri yang sesuai dengan kepribadian luhur bangsa Indonesia, menyambut gembira dan memberikan penghargaan atas inisiatif penyelenggara seminar ini, tentunya kita harus mengenalkan nilai kearifan lokal budaya Tana Luwu dan budaya Toraja.(*)