PALOPO — Banyak cerita menarik seputar Pilkada Palopo yang saat ini bisa dibilang sisa menghitung hari lagi, menuju ke tahapan pendaftaran bakal calon. Wacana yang berkembang, isu Kotak Kosong hampir pasti mustahil, setelah Gerindra melakukan manuver dan dikabarkan menjadi rebutan oleh kandidat lain selain pasangan JUARA yang selama ini digembar-gemborkan sudah kantongi rekomendasi 10 parpol calon pengusung.
Di sudut warkop D’Cappo yang terletak di kawasan Jalan Diponegoro, Jumat Sore (22/12) ramai diwacanakan soal gambar yang banyak beredar di media sosial, terkait manuver figur kawakan, Haidir Basir (HB), Ketua PMI Kota Palopo yang kini dijodoh-jodohkan dengan Basiruddin, salah satu pengurus DPP PAN.
Dalam tayangan foto yang beredar luas, Basiruddin terlihat sedikit kikuk saat tiba-tiba dipotret di Cafe Oh Lala Sarinah, Thamrin Jakarta Pusat, Selasa malam (19/12), sementara itu tampak pula Haidir Basir, Plt Ketua DPC Golkar Palopo Armin Mustamin Toputiri dan dua orang petinggi Golkar lainnya saat Munaslub Golkar tengah berlangsung.
Asri Yusuf, Juru Bicara Basiruddin, yang terlihat ikut nimbrung di Warkop D’Cappo, yang juga warkopnya para pegiat politik dan masalah sosial di Palopo itu memberi sedikit bocoran soal isu panas tersebut.
Kata dia, ada perubahan konstalasi politik di Pilkada Palopo yang begitu dinamis dan unpredictable.
“Memang ada pertemuan silaturahmi antara HB-Basiruddin tapi ini pertemuan biasa, dalam politik, kita bebas bersilaturahmi dengan siapa saja, namun pembicaraan soal kemungkinan berpaket juga menjadi pembicaraan non formal,” ucap Acci sapaan akrabnya.
Silaturahmi dua figur itu, jelas Acci, adalah bagian dari komunikasi politik yang dibangun, dimana HB pun masih memiliki peluang untuk menggandeng nama baru sebagai calon pasangan dia di Pilwalkot Palopo.
“Pembicaraannya malam itu seputar Pilkada dan isu-isu terkini, juga sempat dibahas soal peluang mereka berdua maju, jika misalnya HB datang dengan tiga kursi tambahan. Bagi Basiruddin sendiri yang sudah punya dua kursi, tidak menutup kemungkinan bila HB datang dengan tawaran tiga kursi yang ia bawa, maka jadi ‘barang’ itu, tapi ini masih berproses kita lihat saja endingnya,” ucap Asri.
Namun, Asri mengaku masih belum berani merinci lebih jauh soal peluang HB mendapatkan kendaraan politik, karena proses ke arah itu masih berjalan.
“Nantilah kita lihat perkembangannya, yang jelas, semua masih memiliki banyak kemungkinan-kemungkinan, sepertinya akan mulai jelas dalam pekan ini,” imbuhnya.
Asri juga menjelaskan soal paket Basiruddin-Mustahir Sidu atau pasangan BARU yang seolah-olah mulai agak melempem.
“Paket Basiruddin-Mustahir Sidu tetap berjalan sejauh ini, sampai ada keputusan partai soal itu, kita tergantung partai saja, jika partai menginginkan ada perubahan (pasangan) ya harus kami taati, karena semua bergantung partai,” ucap Asri.
Soal kemungkinan Golkar ikut masuk ke dalam koalisi mereka, pasca terpilihnya Airlangga Hartarto sebagai ketua umum baru, Asri mengaku belum bersedia untuk mengomentari.
“Nantilah dilihat, karena selagi ada peluang untuk masuk, semua bisa saja terjadi,” ucapnya diplomatis.
Rumor terakhir menyebutkan jika Gerindra sudah mulai memberi sinyal ke arah Ome-Bisa meskipun hal ini dibantah sendiri oleh Sawaluddin Arief, Jubir Gerindra Sulsel.
Sementara Pasangan JUARA menurut informasi yang beredar, sudah mulai pesimis untuk bisa menangkap ‘sang garuda’ karena alasan koalisi nasional yang mengisyaratkan jika partai besutan Prabowo itu akan melepaskan diri dari partai yang sulit diajak kompromi terutama soal Suksesi 2019 yang juga sudah mulai memasuki masa-masa pra kondisi.(*)