PALOPO — Massa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Palopo kembali berunjukrasa di beberapa titik dan berakhir di Gedung DPRD Kota Palopo, Kelurahan Tompotikka, Kecamatan Wara, Kota Palopo, Jumat (29/12).
Dalam aksinya para demonstran mengecam tindakan Kapolres Palopo, AKBP Taswin yang beberapa waktu lalu, melarang seorang tahanan, MP (16) untuk mengikuti prosesi pemakaman ayahnya. Selain itu, mereka juga menuntut agar Kapolda Sulselbar segera memutasi Taswin. Para demonstran membawa keranda sebagai simbol kematian, serta menggelar aksi teatrikal.
Koordinator lapangan, Wandi mengancam jika tuntutan mereka tidak terpenuhi maka pihaknya akan kembali menggelar aksi yang sama dengan massa yang lebih besar lagi.
“Jika Kapolres Palopo tidak dimutasi maka kami akan melakukan aksi yang lebih besar lagi, dengan massa yang lebih banyak dan kami minta kepada Kapolda untuk mencopot Kapolres,” teriaknya.
Sebelumnya, pada 6 Desember lalu, sebuah video sempat trending di media sosial. Video itu berisi tidak diizinkannya seorang tahanan remaja untuk melihat pemakaman orang tuanya oleh Polres Palopo, padahal, remaja itu tersangkut kasus narkoba, bukan kasus pembunuhan.
Aksi unjukrasa ini sebenarnya terbilang terlambat, karena MP alias Yo, tahanan narkoba anak dibawah umur itu sudah dibebaskan oleh pihak kepolisian alias diversi beberapa waktu lalu.(*)