Program Cetak Sawah Terbengkalai di Luwu, Kenapa Saling Lempar Tanggungjawab?

LUWU — Program cetak sawah yang berada di Dusun Panganjarang, Desa Olang Kecamatan Ponrang Selatan Kabupaten Luwu terbengkalai.

Program cetak sawah yang dikerjakan oleh Kelompok Tani Panganjaran dengan dibackup TNI pada Desember 2017 lalu itu kini ditumbuhi rumput liar dan tak terurus.

Bacaan Lainnya

Terbengkalainya program tersebut karena tidak adanya aliran irigasi yang dibuat untuk mengairi beberapa hektare sawah yang dicetak itu. Padahal kelompok tani yang bersangkutan sudah menunjuk beberapa meter area yang akan dibuatkan saluran irigasi.

“Bagaimana kita mau garap sawah yang baru saja dicetak, tidak ada irigasinya. Sementara orang saat ini sudah mulai menggarap,” kata Arpah, Ketua Kelompok Tani Panganjaran.

Sebenarnya, kata Arpah, persoalan irigasi sudah disampaikan kepada pihak operator saat tengah melakukan pencetakan sawah. Hanya saja pihak operator tidak mau melaksanakan dengan alasan memburu waktu.

“Saya dengan babinsa sudah membersihkan jalan yang akan dibuatkan irigasi, tapi operator pencetak sawah tidak mau membuka irigasi, malah yang tidak masuk program pencetakan yang dibuatkan irigasi,” kesalnya.

Karena tidak adanya irigasi, beberapa hektar sawah yang telah dicetak itu kini hanya ditumbuhi rumput, Arpah berharap pihak TNI dan pemerintah bisa turun tangan.

Sementara itu, Dandim 1403 SWG, Lekol Kav Cecep tendi Sutandi yang dikonfirmasi via WhatsApp, Minggu (21/1/18) mengaku akan menyampaikan persoalan ini ke Danramil yang bertugas di wilayah itu.

“Coba nanti saya panggil lagi Danramilnya, saya suruh jelaskan dulu permasalahannya,” singkat Cecep yang pada Senin (22/1/18) besok akan melakukan sertijab sebagai Waaster Kasdam Kodam XVI Pattimura.

Terpisah, Danramil Padangsappa, Agus yang dihubungi menyalahkan kelompok tani yang terlalu berbelit-belit saat dilakukan pencetakan.

“Nanti dicek sama anggota, kendalanya kemarin dari Poktani sendiri terlalu banyak liku-likunya akhirnya diburu waktu. Kenapa waktu ada alat tidak disampaikan ke Babinsa,” kata Agus.

Danramil Agus hanya menyarankan, agar masalah ini disampaikan ke Dinas Pertanian.

“Kami sudah laporkan ke dinas, dinas yang tentukan makanya tidak ada komplain. Tapi sekarang kenapa komplain. Kami hanya mengawasi cetak sawah, kewenangan ada di distan,” katanya.(Arief/*)

Pos terkait