PALOPO — Kesepakatan kerjasama dalam bidang pendidikan akan dilaksanakan antara Pemerintah Australia dan Pemerintah Kota (Pemkot) Palopo. Bentuk kerjasama awal dimana pihak Australia rencananya akan menyiapkan kuota beasiswa S2 dan S3 bagi masyarakat Kota Palopo.
Hal tersebut disampaikan pihak Konsulat Jenderal (Konjen) Australia di Makassar, Richard Matthews dalam pertemuannya dengan Walikota Palopo, HM Judas Amir, Senin (5/2/2018), di ruang kerja Walikota Palopo.
Menurut Richard, kedatangan pihak Konsulat Australia di Kota Palopo guna mempromosikan kerja sama dalam berbagai bidang diantaranya pendidikan perdagangan, dan pariwisata, dan berbagai sektor lainnya. Terkhusus untuk pendidikan, pihak Australia akan menyiapkan fasilitas beasiswa S2 dan S3 kepada masyarakat umum, dosen, dan ASN, dengan konsentrasi program kebijakan publik, IT, dan komputer
“Australia siap untuk membangun kerjasama, untuk dunia pendidikan langkah awal kami adalah menyiapkan fasilitas beasiswa S2 dan S3 kepada masyarakat umum, dosen, dan ASN,” ungkap Richard.
Lanjutnya, selain itu bentuk kerjasama yang lain yang diberikan oleh Pemerintah Australia, yakni short course selama dua sampai tiga minggu, yang khusus untuk bidang marketing, peternakan dan sumber energi, serta berbagai short course lainnya.
“Program ini sesuai jadwal akan dibuka pada April 2018 mendatang, dimana jumlah peserta yang akan diikutkan sekitar 30 orang, jadi kami berharap ada perwakilan dari Kota Palopo,” harap Richard yang cukup fasih berbahasa Indonesia.
Sementara itu, Walikota, HM Judas Amir yang didampingi oleh Kepala Bappeda Palopo, Firmansyah DP, Kadis Pariwisaya, Andi Enceng, Kadinkes, DR dr HM Ishaq Iskandar M.Kes MM, dan Kabag Humas Pemkot Palopo, Eka Sukmawati S.STP. menyampaikan Palopo sebagai kota jasa telah menggulirkan beberapa program, baik dalam bidang peternakan, pertanian dan pendidikan,
“Untuk petenakan sendiri saat ini Palopo fokus pada program pengadaan 1000 kandang untuk mendorong masyarakat beternak ayam, dimana saat ini ini sudah berjalan berdasarkan tahapan perencanaan program,” ungkap Judas.
Bukan hanya itu, lanjutnya, untuk bidang pariwisata, di Palopo terdapat Kerajaan Luwu yang merupakan kedatuan tertua di Sulsel yang keberadaannya masih terus dilestarikan. Keberadaan Kedatuan Luwu, menandakan jika Palopo mampu mempertahankan nilai-nilai adat dan budaya, dan Judas berharap terkait upaya tersebut, pihak Australia dapat memberikan sesuatu yang intinya membantu melestarikan peninggalan bersejarah tersebut.
“Bukan hanya kedatuan dan bangunan Istana Kedatuan Luwu, bahkan beberapa peninggalan masa kerajaan dan zaman penjajahan masih tegak berdiri hingga kini seperti Gereja Pniel, Bangunan sementara kantor Walilota Palopo, dan Masjid Djami Tua, dan kita berharap Pihak Australia dalam kerjasama berbagai bidang tersebut dapat segera diwujudkan,” ungkap Judas Amir.
Sebelumnya pihak Konsulat Australia, telah berkunjung ke daerah lain di Luwu Raya, diantaranya Kabupaten Luwu Timur dan Kabupaten Luwu Utara.(*)