Besok ke Belopa Yuk! Ada 15.000 Porsi Makanan Tradisional Gratis Loh

BELOPA  — Memperingati Hari Jadi Kota Belopa ke 12, Pemerintah Kabupaten Luwu bermurah hati menyajikan menu-menu tradisional yang bisa diicip-icip secara geratis sambil melihat-lihat pameran di Lapangan Andi Djemma, Kompleks Perkantoran Pemkab Luwu, Sabtu pagi besok (10/2/18).

Sajian makanan tradisional itu akan disajikan dibawah komando orang nomor wahid di Kabupaten Luwu, Ir Andi Mudzakkar, yakni dalam bentuk kemasan sebanyak 15.000 paket dan juga sajian prasmanan. Kegiatan ini dilakukan dalam sebagai rasa syukur atas peringatan Hari Jadi Kota Belopa yang memasuki usia 12 tahun.

Bacaan Lainnya

Bupati Luwu melalui Kabag Humas, Ansir Ismu menyampaikan bahwa undangan makan bersama itu tidak hanya berlaku bagi masyarakat Kabupaten Luwu, tapi juga masyarakat kabupaten tetangga termasuk wisatawan domestik dan asing.

“Menu makanan tradisional akan disajikan oleh 22 kecamatan, 36 OPD, dan Sekretariat Pemkab Luwu. Khusus OPD menyediakan sajian 250 porsi dan Sekretariat Pemda Luwu sebanyak 6.000 vorsi. Sedikitnya ada 15.000 porsi sajian makanan tradisional yang siap disantap secara geratis oleh masyarakat. Mari ki semua datang menikmati sajian ini sebagai bentuk ungkapan rasa syukur,” ucap Ansir, Jumat siang di ruang kerjanya (9/2/18).

Selain dalam bentuk kemasan, sebutnya, Bagian Humas Pemkab Luwu juga menyiapkan sajian prasmanan.

“Kami siapkan menu sop konro. Juga ada kemasan nasi kotak,” imbuhnya.

Menurut Ansir, dalam memperingati HUT Kota Belopa sebagai ibukota Kabupaten Luwu, setiap tahunnya memang sengaja dikemas berbeda.

Konsepnya disesuaikan dengan perkembangan dan selera masyarakat.

“Konsep makan secara kolosal dan bersama-sama ini memberikan filosofi bahwa kebersamaan antara Pemkab dan masyarakat harus tetap terjalin erat,” sambung Ansir.

Kita ingin suasana silaturrahim antar warga masyarakat itu sendiri tetap harmonis. Apalagi, tahun ini kita menghadapi Pilkada Serentak. Beda pilihan itu adalah bentuk demokrasi, tapi kebersamaan itu bentuk kedewasaan dan keimanan. Jadi, demokrasi harus tetap ditumbuhkan tapi semangat relijius dan kepatuhan pada aturan juga harus tetap dijunjung tinggi dan dipertahankan sebagai pondasi dalam kita bermasyarakat,” kunci Ansir.(Arief/Rls/*)

Pos terkait