PALOPO — Tiga titik menjadi sasaran massa yang mengatasnamakan “Forum Peduli Demokrasi Kota Palopo” pada Kamis siang (22/3), yakni Polres Palopo, Kantor Panwaslu dan Gedung DPRD Palopo.
Di ketiga titik ini, ratusan massa dengan berkonvoi menggunakan sepeda motor dan mobil truk bak terbuka menyuarakan aspirasinya yang dengan tegas menyebut Panwaslu Palopo tidak netral dalam melakukan pengawasan di Pemilihan Walikota Palopo.
Jenderal lapangan, Syamsul S saat berorasi menegaskan enam butir pernyataan sikapnya, diantaranya meminta Panwas untuk netral dan independen, meminta panwas untuk tidak tebang pilih atas kasus-kasus yang telah dilaporkan, meminta Panwas menindaktegas ASN yang ikut terlibat dalam politik praktis, meminta Sentra Gakkumdu melakukan penyidikan dan penyelidikan atas dugaan ktp dan ijzah palsu serta meminta Polres Palopo menindaki ancaman yang dilakukan pada pendukung pasangan calon.
Dalam butir terakhir disebutkan, jika tuntutan mereka tidak dipenuhi, maka dalam 7 x 24 jam pihak pengunjukrasa akan melaporkan ke DKPP agar komisioner Panwas dipecat.
Usai berorasi, Jenlap menyerahkan tuntutannya. Di Polres Palopo, tuntutan mereka diterima oleh Waka Polres Palopo Kompol Woro Susilo, sementara di Kantor Panwas tuntutan mereka diterima oleh Asbudi Dwi Putra. Setelah penyerahan tuntutan ini, para pengunjukrasa pun bergeser ke gedung DPRD Palopo.
Hingga berita ini disusun, massa masih terlihat bergerombol dalam beberapa bagian di pinggir Lapangan Pancasila, Kota Palopo.
Aparat terlihat sibuk berjaga-jaga. Sebuah mobil anti huru hara dan satuan brimob serta Sabhara Polres Palopo mengawal aksi unjukrasa di tengah terik matahari ini.(*)