GOWA — Keprihatinan terhadap kondisi kaum perempuan dalam memperjuangkan dan memenuhi hak-hak nya sangatlah tidak seimbang dalam hal pemenuhan.
Hal ini berbanding terbalik dengan jumlah laki-laki yang duduk dikursi parlemen untuk membicarakan dan membahas masalah-masalah publik yang mana tentunya mereka kurang peka terhadap kondisi dari perempuan hal ini menjadi amat krusial. Sehingga membuat perempuan kurang mendapat perhatian khusus dari pemerintah dalam hal kebijakan. Generasi muda memiliki peranan penting sebagai penentu masa depan bangsa.
”Alhamdulillah, saya sudah mengambil formulir Bacaleg Ini merupakan kesempatan untuk bisa berbuat melalui jalur politik turut serta membangun daerah dan khususnya bisa turut serta membangun aspirasi perempuan,” ungkap Sri Rahayu Natrida.
Ia mengaku, tekadnya untuk maju pada PILEG 2019 mendatang bukan karena ambisi, melainkan berawal dari niat yang tulus mewakafkan diri untuk menjadi wakil rakyat di parlemen sudah saatnya yang muda untuk mengambil bagian di parlemen.
Ayu panggilan akrab perempuan kelahiran 1990 ini mengatakan inilah saat untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat dengan ruang lingkup yang lebih besar Mewakafkan diri dengan niat yang ikhlas terjun ke dunia politik.
Ia mengaku terjun ke politik ingin membuktikan bahwa politisi bisa sangat berguna untuk masyarakat. Ayu menambahkan, memilih Partai Berkarya untuk berjuang bersama karena sudah mengenal partai ini sejak beberapa waktu yang lalu.
Di Legislatif saat ini membutuhkan banyak politisi perempuan. Sehingga, kebijakan-kebijakan yang dihasilkan juga mengakomodasi kepentingan kaum perempuan, tutup Ayu.
Profil:
Nama : Sri Rahayu Natrida, S.E
Kelahiran : Pangkep, 30 Agustus 1990
Agama : Islam
Alamat : Moncobalang Kab. Gowa
Pendidikan : Strata Satu, Jurusan Akuntansi STIEM Bongaya Makassar
Organisasi : Himpunan Mahasiswa Islam
(Ist/*)