Makassar — Dalam debat kandidat putaran ketiga calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdulah (NA) menyebut kemiskinan di sulsel masih tinggi, Kamis 9 Mei 2018 di Jakarta.
“Sebenarnya kemiskinan di Sulsel masih tinggi,” tandas Nurdin Abdullah saat memaparkan visi dan misinya.
Selain itu, ia juga mengungkapkan akan mensejahterahkan petani secara merata.
Menanggapi pernyataan NA tersebut, Rais Rahman dari Lembaga Pemantau Demokrasi Sulsel Mengatakan bahwa pernyataan NA tersebut memunculkan rasa kesan bahwa Sulsel tinggi angka kemiskinannya.
Padahal, lanjut mantan aktivis reformasi ini, di Sulsel angka kemiskinan sudah tergolong rendah. Per kabupaten saja, Kabupaten Sidrap memiliki angka kemiskinan paling rendah dibandingkan seluruh kabupaten se Sulsel.
“Sidrap itu hanya memiliki kemiskinan 5,32 persen. Nah, angka ini menobatkan Sidrap sebagai kabupaten dengan angka kemiskinan paling rendah di Sulsel,” ujarnya.
Kalau mau, lanjut Rais, NA dan seluruh stake holders bisa belajar bagaimana mengentaskan kemiskinan di Sidrap oleh Bupati Sidrap H Rusdi Masse (RMS).
“Kalau mau belajar bagaimana menekan angkan kemiskinan datanglah ke Sidrap. Pak NA bisa datang ke sana,” imbau Rais.
Pengamat politik dan pemerintahan dari Unhas Prof Dr Armin Arsyad mengatakan, bahwa harusnya kepala daerah seluruh Sulsel banyak banyaklah belajar di Kabupaten Sidrap tata cara mengentaskan kemiskinan.
“Jangan malu belajar untuk hal hal baik di Sidrap. Para bupati gubernur jangan malu belajar bagaimana mengentaskan kemiskinan di Sidrap. Jangan malu bertanya sama Pak Bupati RMS dia ahlinya itu mengentaskan kemiskinan,” ujar Prof Armin.(*)