PALOPO — Peluncuran logo FKN XIII 2019 dirangkaikan dengan Dialog Pengembangan Kawasan Teluk Bone, berlangsung hikmad di Istana Datu Luwu, Sabtu 12 Mei 2018.
Dalam laporan Panitia Festival Keraton Nusantara (FKN) Brigjend TNI (Purni) Muslimin Akib SE, MM, dikatakan bahwa acara ini merupakan rangkaian dari persiapan-persiapan dalam rangka menghadapi penyelenggaraan FKN XIII yang akan diadakan pada tahun 2019, dimana puncak acara diselenggarakan pertama di kota Palopo sebagai pusat kegiatan, kemudian di Luwu, lanjut di Luwu Utara dan Luwu Timur.
Lanjut dia, acara ini dapat terselenggara atas kerjasama dari unsur pemerintah dan masyarakat yang ada di wilayah Kabupaten/Kota. Beberapa pokok persiapan yang berkaitan dengan peluncuran FKN, atas perintah dari paduka Datu Luwu mengenai design logo FKN yang sudah disayembarakan secara terbuka pada Maret 2018, dan dari sayembara itu sudah didapatkan bentuk logo yang terbaik.
“Saya berharap kiranya semoga peluncuran ini mendapatkan dukungan dan spirit dari kita semua khususnya yang hadir pada saat ini. Mari kita semua bersama bersatu padu bergotong royong menyukseskan FKN ini,” ungkapnya.
“Kebudayaan merupakan sesuatu yang unik dan menarik, selain itu kebudayaan juga memiliki ciri dan karakteristik yang khas dari suatu kelompok masyarakat atau suatu negara. Oleh karena itu, alangkah pentingnya kebudayaan bagi setiap masyarakat atau negara karena dengan kebudayaan bisa menyatukan masyarakat meskipun masyarakat itu berbeda ras, bahasa, ataupun agama. Kebudayaan merupakan sesuatu yang harus dilestarikan dan bukan untuk dihilangkan karena apabila budaya yang telah ada tidak dijaga dan dilestarikan maka kebudayaan itu maka lama kelamaan akan hilang dengan sendirinya ataupun hilang karena dicuri atau diklaim oleh negara lain. Dengan melestarikan kebudayaan, suatu masyarakat atau negara dapat mencintai tanah airnya sendiri dan juga masyarakat atau negara tersebut dapat menjadi negara yang kaya akan keanekaragaman”.
Datu Luwu ke 40, Andi Maradang Makkulau Opu To Bau’ menyampaikan, “ini merupakan kepentingan bersama, untuk kepentingan orang Luwu, tetapi untuk semua baik dari Bugis, Gowa maupun dari Sulawesi Tenggara demi pengembangan Teluk Bone”.
“Mudah-mudahan dalam acara FKN nantinya, ada juga satu event yang menggambarkan kawasan Teluk Bone. Mengenai logo, maskot menggambarkan apa yang diinginkan dalam bentuk simbol. Dan maskot FKN adalah sagu, sagu adalah produk yang dimakan oleh orang Luwu. Perlu diangkat kembali dan disosialisasikan karena sagu ini bukan hanya sebagai pengganti beras tapi sebagai pemersatu orang-orang Luwu”, jelasnya.
Tampak hadir pula, Kapolres Kota Palopo AKBP Taswin, Dandim 1403 Sawerigading, Letkol, Inf. M. Imasfy, SE, Bupati se-Luwu Raya, Para Dewan Adat 12, Ketua DPRD se-Luwu Raya, dan dari Pemkot Palopo diwakili Dinas Kebudayaan oleh Sekdis Akmal Hasan, Pimpinan organisasi se-Tana Luwu dan tamu undangan yang terhormat lainnya. (*)