Trauma Gempa, Penghuni Hotel di Lombok Memilih Tidur di Taman

MATARAM — Ada pemandangan tak biasa, di salah satu hotel terkenal di kawasan kota Mataram Lombok, Nusa Tenggara Barat yang terletak di Jalan Panca Usaha.

Puluhan penghuni Hotel Raya Lombok terpantau, Kamis malam (9/10), lebih memilih tidur di luar kamar daripada di dalam kamar mereka.

Ada yang tidur di taman, ada juga yang memilih tidur di gazebo hotel. Syamsul Bachri, salah seorang penghuni hotel asal Mappedeceng Luwu Utara, mengatakan ia sengaja takut tidur di luar karena kondisi gempa membuat kamar hotel yang ia inapi retak retak.

Lain halnya M Rajab. Legislator NasDem ini memilih tidur di gazebo taman hotel karena kuatir gempa datang menimpa bangunan hotel tempat ia dan rombongan menginap.

“Kami bukan takut tapi hanya sekedar mengantisipasi saja,” tuturnya.

Ebet, salah satu warga desa Jeringuk Kecamatan Gunung Sari mengatakan warga masih trauma dengan kejadian dua kali gempa dalam seminggu terakhir ini di Lombok.

“Kami trauma, warga sini takut gempa datang lagi, banyak yang memilih tidur di tenda tenda di taman kota atau di posko yang disediakan,” ujar Ebet.

Pantauan media ini, di sudut sudut kota Lombok, warga mendirikan tenda dan berjaga-jaga dari gempa susulan, menyusul gempa berkekuatan 6,2 Skala Richter yang mengguncang Mataram dan meluluhlantakkan bangunan di kota wisata bersejarah ini.

(*)

Pos terkait