PALOPO — Warga kota Palopo kelimpungan dua hari pasca hari raya Iduladha. Pasalnya, tabung gas LPG (Liquified Petroleum Gas) atau elpiji 3 kilogram tiba-tiba langka dan harganya juga melambung.
Harga di tingkat pengecer pada saat ini Rp20.000, sementara Harga Eceran Tertinggi (HET) Elpiji pertabung sesuai Peraturan Walikota Palopo (Perwali) hanya sebesar Rp16.500.
Melambungnya harga gas LPG membuat Pejabat Walikota Palopo, Andi Arwien Azis geram. Ia pun langsung memerintahkan Dinas Perdagangan untuk melakukan koordinasi dengan pihak agen dan distributor.
“Kami sudah komunikasikan dengan dinas terkait untuk menangani masalah ini, kami berharap harganya normal kembali,” kata Andi Arwien, Jumat (24/8). Ia curiga, gas elpiji langka karena hukum pasar ‘supply and demand’ saat lebaran Iduladha kemarin, permintaan kebutuhan gas elpiji meningkat, sementara stok di pangkalan terbatas.
Pelaksana tugas (Plt) Kadis Perdagangan Zulkifli Halid saat dihubungi membenarkan hal tersebut. Menurutnya, saat ini pihaknya sementara melakukan pengawasan di lapangan.
Zulkifli Halid, mengaku pihaknya telah melakukan monitoring dan membuka diri terhadap informasi titik atau wilayah yang mengalami kelangkaan untuk dilakukan distribusi sehingga keadaan kembali normal.
Dinas Perdagangan Kota Palopo bakal memberikan sanksi tegas kepada agen dan pangkalan yang coba permainkan harga jual LPG 3 kg kepada masyarakat.
Ia menegaskan kepada seluruh pihak agen dan pangkalan agar tidak melakukan spekulasi di lapangan yang dapat memicu terjadinya kelangkaan tabung gas bersubsidi itu.
“Saya ingatkan agar pangkalan jangan bermain termasuk agen, jika ada laporan warga dan bisa membuktikan pangkalan atau agen bermain, kami pastikan memberikan sanksi,” katanya. (**)