Siswi SMAN 2 Rantepao Ini akan Bertemu Presiden Perjuangkan Sekolahnya yang Mau Digusur

TORAJA UTARA — Selain menjadi Duta Generasi Milenial Pemersatu Bangsa, Rosa Sartika, membawa misi ganda.

Siswi SMA Negeri 2 Rantepao ini akan memperjuangkan nasib sekolahnya yang terancam digusur, langsung ke Presiden Joko Widodo.

Untuk menjalankan misi ini, saat menghadiri acara Millenial Movement 2018 9-13 November mendatang, Rosa berkesempatan bertemu langsung Presiden Joko Widodo, yang dijadwalkan hadir di acara itu.

Rosa bertekad bertemu langsung Presiden dan menyampaikan permasalahan yang menimpa sekolahnya, SMA Negeri 2 Toraja Utara, yang terancam digusur karena kalah perkara perdata di pengadilan.

Sebagai bekal bertemu Presiden, selain argumen yang mantap, Rosa juga membawa serta 1.359 puisi yang dibuat oleh para siswa SMA Negeri 2 Toraja Utara. Puisi-puisi yang merupakan rintihan hati siswa SMA Negeri 2 Toraja Utara ini akan diserahkan ke Presiden.

“Rencananya saya mau sampaikan (puisi dan permasalahan SMAN 2). Semoga ada sesi tanya jawab dengan Bapak Presiden dan Bapak Menteri,” ujar Rosa, seperti dilansir di laman karebatoraja.com, Rabu malam, 7 November 2018.

Sebelumnya, Kepala SMA Negeri 2 Toraja Utara, Yulius Lamma Bangke, menyatakan puisi-puisi yang dibawa Rosa itu merupakan bentuk penolakan siswa SMA Negeri 2 Toraja Utara terhadap putusan pengadilan yang dinilai tidak adil dan mengabaikan nasib pendidikan di Toraja Utara.

“Rosa akan membawa 1.359 puisi ciptaan siswa SMA Negeri 2 Toraja Utara sebagai wujud rintihan dan perjuangan murni seluruh siswa, terkait status sekaloh kami yang terancam digusur,” tegas Yulius.

Yulius mengatakan, di ajang Millenial Movement 2018, Rosa akan berupaya bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo dan menyampaikan permasalahan sengketa lahan yang menimpa SMA Negeri Toraja Utara. Di dalam 1.359 puisi kepada Presiden ini, terungkap rintihan hati siswa-siswi SMA Negeri 2 Toraja Utara yang sangat khawatir sekolah mereka akan digusur.

“1.359 puisi ini akan diserahkan ke Presiden Jokowi sebagai wujud keprihatinan mengenai hukum yang tidak adil, mengenai sekolah kami tercinta, semoga ada titik terang dan jaminan dari Bapak Presiden,” tutur Yulius.(***)

Pos terkait