Masamba — Puluhan warga Mappedeceng melakukan aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Luwu Utara, Kelurahan Kasimbong, Kecamatan Masamba, Senin (14/01/2019).
Ada tiga tuntutan pengunjuk rasa: (1) meminta DPRD dan Pemda meninjau lokasi persawahan yang tidak dialiri air; (2) meminta DPRD dan Pemda segera mencari solusi agar persawahan seluas 30 ha dapat teraliri air; dan (3) membuka pintu air menuju area persawahan.
Kadis PU Luwu Utara, Suaib Mansur, saat dikonfirmasi terkait hal ini mengatakan bahwa areal persawahan seluas 30 hektar selama ini mendapatkan air dari salu tabaro.
“Hasil pengecekan kami di lapangan bahwa debit air di Salu Tabaro untuk kondisi sekarang mampu mengaliri sawah sampai 80 hektar” tuturnya.
Suaib menambahkan bahwa pemerintah daerah tetap akan mencarikan solusi terkait masalah 30 ha sawah yang belum teraliri air.
“Tentu kita akan carikan solusi, tapi saat ini kita masih fokus pada pekerjaan inti dulu,” ujarnya.
Sebelumnya, Bupati Indah Putri Indriani, saat menghadiri Rapat Monitoring dan Evaluasi Pengadaan Tanah Jaringan Sekunder di Kantor BPN baru-baru ini mengatakan bahwa bendung Baliase akan mengairi sawah seluas 28 ha. Untuk itu, ia berharap bendung Baliasi ini akan lebih fungsional.
“Mari kita kawal ini baik-baik. Ini bukan kepentingan orang per orang, tapi ini kepentingan kita bersama. Yang paling utama adalah bagaimana ini berfungsi dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” harap Indah. (Put)