Manajemen Kena OTT KPK, Ini Jejaring Bisnis Humpuss Milik Tommy

JAKARTA — Saham PT Humpuss Intermoda Transportation Tbk (HITS) pada perdagangan hari ini, Kamis (28/3/2019), sempat mengalami tekanan.

Harga saham perusahaan pelayaran milik Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto ini goyang setelah salah satu manajemen perusahaan kena operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Pada penutupan sesi I, saham HITS minus 1,49% di level Rp 660/saham.

Bagaimana sebetulnya jejaring bisnis Humpuss?

Dilansir CNBC Indonesia, Humpuss Intermoda awalnya merupakan salah satu Divisi LNG dari PT Humpuss (induk usaha) yang membangun kapal pertamanya, Ekaputra pada tahun 1986 dengan kapasitas 78.988 deadweight tonnage(DWT).

Ekaputra merupakan kapal LNG terbesar di dunia saat itu. Divisi LNG ini berubah menjadi Divisi Perkapalan di tahun 1990 dan mengembangkan bisnisnya melayani transportasi methanol.
Pada tahun 1992, divisi ini berkembang menjadi anak perusahaan dengan nama PT Humpuss Sea Transport dan mulai menjalankan transportasi minyak.

Perseroan menambah berbagai armada kapal mulai dari kapal tanker dengan kapasitas 1.300-37.000 DWT hingga kapal tunda (tug boat) dan tongkang.

Perluasan usaha juga dilakukan dengan merambah ke beberapa sektor baru seperti manajemen teknis kapal, layanan manajemen awak kapal, dan jasa keagenan kapal.

Pada tahun 1997 perseroan berganti nama menjadi PT Humpuss Intermoda Transportasi.

Lalu perseroan melaksanakan pencatatan umum saham perdana (initial public offering/IPO) dengan menawarkan 74 juta saham pada 24 November 1997, dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta (kini Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 15 Desember 1997.

Nama Humpuss dan Tommy Soeharto sebenarnya sudah lama terdengar di jagad bisnis transportasi kapal. Namun saham HITS sendiri jarang atau kurang likuid ditransaksikan di BEI.

Perusahaan ini kembali mendapat sorotan saat KPK diketahui telah menangkap seorang anggota DPR dalam rangkaian Operasi Tangkap Tangan (OTT) terkait dengan dugaan suap distribusi pupuk. Sebelum anggota DPR, KPK telah lebih dahulu mencokok tujuh orang, antara lain direksi BUMN dari PT Pupuk Indonesia serta pihak Humpuss.

“Dini hari tadi, KPK mengamankan satu orang anggota DPR-RI,” kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah seperti dilansir CNN Indonesia, Kamis (28/3/2019).

Namun hingga saat ini belum disebutkan nama manajemen Humpuss yang menjadi tersangka dalam operasi tangkap tangan tersebut.

Berdasarkan data di Bursa Efek Indonesia Humpuss saat ini punya tiga orang direksi, dua direksi tersebut yaitu:

  • Direktur Utama.          : Budi Haryono
  • Direktur                        : Taufik Agustono
  • Direktur Independen : Budi Haryono

Sementara itu, jajaran komisaris terdiri:

  • Komisaris Utama           : Theo Lekatompessy
  • Komisaris Independen  : Arief Rudianto

(*)

Pos terkait