PALOPO — Invitasi Bola Basket SMAN 1 Palopo resmi berakhir, Sabtu malam, 30 Maret 2019.
Hasilnya, SMAN 3 Palopo untuk tim putra berhasil memboyong piala bergilir event ini setelah mengandaskan ambisi YPS Sorowako dengan skor akhir 35-31. Pebasketnya, Allung yang punya nama lengkap Muhammad Hairun terpilih menjadi Most Valuable Player (MVP) dalam event yang dihelat sejak 22 Maret lalu.
Sedangkan di tim putri, SMAN 8 Luwu Utara berhasil memboyong piala setelah menghempaskan SMA Makale dengan hasil akhir 31-28.
Meski hanya menempati runner up, Ismu pelatih tim basket YPS Sorowako merasa cukup puas dengan hasil ini. Hanya saja, ia memberi sedikit catatan pada event kali ini yang menurutnya kinerja panitia pelaksana tidak cukup maksimal.
“Ya mau di apa lagi memang beginilah kondisinya, yang kami sayangkan panitia kurang maksimal, pertandingan berubah-ubah jadwalnya dan sangat ketat jadwalnya, termasuk di final yang lapangannya gelap, kalau soal hujan itu non teknis, kita tidak bisa salahkan,” ucap Ismu.
Salah seorang peserta asal Palopo juga mengeluhkan hal yang sama. Ia berharap invitasi basket ini ke depan mempertimbangkan soal waktu yang menurutnya sangat mepet dan dipaksakan harus selesai pada saat itu juga.
“Saya bertanding itu dari pagi sampai malam, tiga kali pertandingan, capek sekali, belum lagi kondisi lapangan akibat hujan, agak becek dan gelap, tapi syukurlah kita bisa menang, ini hanya motivasi saja, agar panitia lebih baik lagi ke depan mengatur jadwal pertandingan,” ucap pebasket yang enggan namanya disebut ini.
Lain halnya coach SMAN 8 Luwu Utara, Irfandi, yang mengaku untuk hasil akhir cukup puas karena timnya berhasil menang dan memboyong piala sebagai juara 1 untuk tim putri.
“Ya cukup puas karena bisa menang dan alhamdulillah keluar sebagai juara 1, hanya saja permainan tidak berkembang karena lapangan licin akibat hujan, ini menjadi catatan kami, selebihnya mohon untuk Pemda Kota Palopo untuk menyediakan indoor agar tidak terkendala cuaca,” harap Irfandi yang didampingi Rustanti, yang juga coach SMAN 8 Luwu Utara.
Sementara itu, atmosfir di laga final menjadi anti klimaks dengan cuaca yang kurang bersahabat ditambah kondisi lapangan yang menyebabkan banyak peserta yang terjatuh karena licin dan air tergenang.
Prosesi penyerahan hadiah bagi para pemenang secara sederhana dilaksanakan oleh pihak panitia dan sekolah.
Agaknya, keluhan official dan pemain harusnya menjadi perhatian semua pihak tidak saja Panpel event, tetapi juga utamanya Pemerintah Kota Palopo, agar ke depan, merealisasikan mimpi pecinta olahraga basket di Tana Luwu ini untuk menyediakan lapangan basket indoor yang cukup representative demi memacu prestasi gemilang di dunia bola keranjang.
(*)