5. Saatnya menjadi editor!
Salah satu bagian terasyik dalam proses tulis menulis adalah saat kamu menjadi editor untuk karyamu sendiri. Setelah kamu selesai menulis, baca ulang tulisanmu dari awal hingga akhir. Perhatikan penempatan tanda baca, Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), margin, penggunaan kalimat majemuk, penulisan body note, footnote, daftar pustaka dan cara penulisan kata-kata asing yang harus dimiringkan (italic). Kamu bisa menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) untuk membantu mengecek EYD dalam tulisanmu.
Perhatikan juga kesinambungan antar kalimat. Apakah kalimat pertama sudah nyambungdengan kalimat kedua atau justru meloncat dari topik di kalimat pertama? Apakah tulisanmu sudah sistematis sehingga mudah dibaca dan dimengerti? Jangan sampai tulisanmu justru membuat pembaca kebingungan dengan apa yang ingin kamu sampaikan. Nah, dengan mengecek semua hal di atas, kamu akan semakin paham tentang tata cara penulisan sesuai EYD serta bagaimana cara menulis yang baik dan sistematis.
6. Pilihlah media yang tepat
Menjadi penulis membutuhkan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, manfaatkanlah media-media di sekitarmu untuk membantu kamu menyebarluaskan tulisan yang telah kamu buat. Kamu bisa memanfaatkan blog media nasional khusus citizen journalism atau membuat blogmu sendiri. Kamu juga bisa memanfaatkan situs-situs yang membuka kesempatan bagi para penulis untuk memasukkan karya-karyanya. Nah, banyak banget ‘kan? Yang terpenting adalah tetap tekun, rajin dan selalu berusaha memberikan tulisan terbaikmu!
Baca Juga: 7 Tips Langkah Awal Buat Kamu Yang Lagi Belajar Menulis (Part 1)
7. Bagikan tulisanmu via media sosial
Langkah terakhir setelah kamu menuangkan tulisan melalui media yang kamu pilih adalah membagikan (share) tulisanmu melalui media sosial. Kamu bisa memanfaatkan Facebook, Line, Instagram, BBM, Twitter atau bahkan Path untuk membuat orang lain ingin membaca tulisanmu. Sederhana tapi dijamin manjur karena hampir semua orang aktif menggunakan media sosial sebagai sarana komunikasi. Membagikan tulisan lewat media sosial juga bisa membuka kritik dan saran dari para pembaca sehingga kamu bisa belajar lebih jauh tentang kekuranganmu dalam proses tulis menulis.
Tujuh langkah di atas bisa kamu terapkan setiap kali kamu ingin kembali menulis. Dan tentunya, langkah-langkah di atas harus terus didukung dengan kemauan kita untuk menulis dan tekun berlatih. Semakin sering kita berlatih, kita akan semakin terdorong untuk menghasilkan tulisan terbaik dan terus belajar dari kekurangan kita sebagai penulis.
*) Penulis: Putri Anggraeni