PALOPO — Kekalahan Bhayangkara FC dari rivalnya, Arseto United, masih mengiang di pelupuk ingatan pecinta dan pemerhati sepakbola kota Palopo.
Pasalnya, memenangkan Ball Possession 60% bukanlah jaminan untuk memenangkan pertandingan.
Dalam waktu normal 2 x 30 menit, tak ada gol tercipta, maka sesuai peraturan khusus turnamen ini, langsung diadakan Adu Pinalti.
Hal itu pulalah yang membuat penendang terakhir dari kubu Arseto United yang bermarkas di Rampoang itu, yakni Ilham Wibowo, pemain Timnas U-19 yang mengaku awalnya sedikit ‘dumba-dumba’ alias gusar. Tapi ada motivasi lain sehingga ia pun menjadi santai saja dan cukup tenang saat mengeksekusi si kulit bundar.
Arseto menaruh harapan besar pada Ilham, karena jika gagal, maka Adu Pinalti itupun akan terus berlanjut, sementara stok algojo Arseto sudah berkurang akibat banyak pemain yang dibekap cedera.
Ditemui usai pertandingan, Ilham Wibowo Yusuf mengatakan begini: ” Awalnya sih sedikit grogi dan degdegan, tapi feeling saya berkata tim kami harus lolos final, jadi saya tarik nafas dan lebih santai, saya tendang bolanya ke tengah, tapi kiper refleksnya ke kanan, ya saya lega, karena tim kami lolos,” ungkap pria kelahiran Singkawang, 10 Mei 1997 itu.
Selanjutnya saat timnya berduel kembali dengan Dafa Difa, yang notabene rekan satu grupnya di penyisihan grup B, ia berjanji akan terus menampilkan permainan terbaiknya.
“Insya Allah kita optimis bisa menang dan juara,” tandasnya.
BIODATA
Nama Lengkap: Ilham Wibowo Yusuf
No Punggung: 26
TTL: Singkawang / 10 Mei 1997
Anak kedua dari 4 bersaudara
Cita-cita: Jadi pemain profesional, main di luar Sulawesi dulu baru ke PSM Makassar.
Posisi: Stopper
Instagram: wibowoysf
(*)