MEDU.ONLINE | Bakal Calon bupati Luwu Utara, H. Arsyad Kasmar dan calon wakil bupati Andi Sukma atau yang populer dengan akronim ‘AKAS’ menyempatkan diri bersilaturrahmi di Desa Tolada Malangke, dalam masa penantian Pleno Penetapan KPU Luwu Utara yang baru akan dihelat Senin, 5 Oktober 2020 (hari ini, red).
Silaturrahmi pasangan AKAS ini, yang awalnya hanya dihadiri puluhan massa, yang oleh Ketua Tim Pemenangan, M Rajab, disebut-sebut sebagai ajang pemanasan sebelum Penetapan Paslon dan juga demi mematuhi protokoler kesehatan yang dicanangkan pemerintah.
Arsyad yang mengenakan baju batik warna cokelat, bersama Andi Sukma dengan balutan batik warna hijau tampil memukau di hadapan masyarakat dan tim simpatisan pendukung AKAS, saat menyampaikan pidato sambutannya, Minggu 4 Oktober, di Tolada, Malangke, Luwu Utara.
Puluhan massa yang sengaja dibatasi itu terus saja mengalir datang meski sudah ada imbauan, untuk menyaksikan silaturrahmi ini melalui siaran langsung di akun Facebook: Solana AK, demi menekan penularan Covid-19.
Andi Sukma mengawali dengan cerita ringan soal pengalamannya saat mengikuti tes kesehatan di RSUP Wahidin Sudirohusodo di Makassar beberapa waktu lalu.
“Saya cerita sedikit soal tes kesehatan di Makassar. Alhamdulillah, saya lari pakai alat threadmill masih bisa dapat 8,9 Km, haji Arsyad 7 Km lebih, itu artinya kami berdua memang sangat sehat dan diberi kemudahan serta kekuatan oleh Tuhan untuk mengikuti tahapan Pilkada Lutra. Kami berdua bersyukur, karena ada calon lain, baru lari 1 Km sudah ngos-ngosan dan langsung tumbang,” sebut Andi Sukma, yang buru-buru menyambung jika calon yang dimaksud dari Gorontalo.
Sedangkan Arsyad Kasmar dalam kesempatan yang sama, lebih banyak menyoroti kemiskinan di Bumi Lamaranginang, nama lain bagi Luwu Utara yang ia sebut sangat memprihatinkan sekaligus sebagai hal yang tidak masuk akal.
“Saya banyak teman pejabat termasuk Bupati dari daerah lain, mereka semua kaget, kenapa Luwu Utara yang potensi ekonominya luar biasa tetapi angka kemiskinan penduduknya juga luar biasa, kita di sini ada laut, ada gunung, lengkap, tapi maaf, saudara-saudara kita di Toraja, di Enrekang tidak punya, mereka hanya andalkan hasil gunung, padi dan perkebunan, tapi mereka, lebih diatas dari kita, ini yang jadi perhatian sekaligus program AKAS, Luwu Utara tidak boleh miskin lagi, Luwu Utara harus bangkit!,” seru Arsyad yang disambut aplause hadirin.
Kurang lebih 15 menit, ketua DPC Gerindra Lutra itu menyampaikan visi misi dan programnya jika kelak rakyat di Luwu Utara memberikan kepercayaan dan amanah kepada pengusaha nasional itu bersama mantan legislator Hanura, Andi Sukma. Arsyad juga menyoroti soal kualitas SDM Pejabat asal Luwu Utara.
“Sudah saatnya kita di Luwu Utara ini bangkit dan membangun sumber daya alam (SDA) serta SDM. Mana kebanggaan kita sebagai wija Luwu Utara saat ini? Saya mau tanya, adakah orang Lutra yang jadi Kepala Dinas di provinsi? Tidak ada! Tetapi jika ada pemilihan gubernur, mereka semua datang mengemis suara di Lutra, termasuk mendatangi Opu Andi Sukma untuk cari suara. Itu artinya memang wija Luwu Utara masih belum dihitung di level Provinsi, padahal kita negeri yang kaya sumber daya alam (SDA) pajak kita mengalir ke Provinsi, kita ini Wija To Luwu, wanua mappatuo, na ewai alena,” pungkas Arsyad Kasmar. (*)