medu-online| Delapan kesebelasan sudah meraih tiket babak 8 Besar Piala Menpora 2021.
Mereka adalah PSIS Semarang, Barito Putera (Grup A), Persija Jakarta, PSM Makassar (Grup B), PSS Sleman, Persebaya Surabaya (Grup C), Persib Bandung dan Bali United (Grup D).
Laga perempat final Piala Menpora 2021 diawali duel antara PSIS vs PSM di Stadion Kanjuruhan Malang, Jumat (9/4/2021).
Selanjutnya, tiga hari ke depan, penikmat sepakbola Indonesia akan disajikan duel Persija vs Barito (10/4/2021), Persib vs Persebaya (11/4/2021) dan terakhir PSS vs Bali United (12/4/2021) untuk memperebutkan tiket semifinal.
Berdasarkan jadwal, semifinal akan digelar pada 13-19 April.
Sedang final turnamen pra musim ini direncanakan berlangsung pada 22-25 April. Semifinal dan final menerapkan sistem tandang dan kandang di lokasi yang sama.
Mengutip laman Bola.com, Kamis (8/4/2021), eks pelatih PSPS Pekanbaru, Marwal Iskandar melontarkan analisis terkait tim mana yang pantas jadi unggulan dan tim kuda hitam peraih trofi juara Piala Menpora 2021.
Marwal yang lebih banyak menghabiskan waktunya sebagai instruktur berbagai jenjang kepelatihan ini menilai ada dua tim yang pantas berlaga di final yakni Persija dan Persebaya.
“Analisis saya murni berdasarkan progres penampilan mereka di penyisihan grup serta bagan jadwal 8 Besar sampai final,” kata Marwal.
Persija diyakini Marwal akan melewati adangan Barito yang tampil mengesankan di Grup A. Di mata Marwal, materi pemain merata serta kematangan mental yang dimiliki tim Macan Kemayoran jadi modal untuk meredam determinasi tinggi ala Barito.
Menurut Marwal, penampilan impresif Barito yang dominan pemain muda dengan dua senior yang jadi pembeda yakni Bayu Pradana dan Rizky Pora belum bisa mengimbangi kedalamam tim Persija. Apalagi di laga nanti, Persija sudah bisa memainkan Rohit Chand, pemain pembeda di lini tengah.
Di semifinal Piala Menpora 2021, Marwal menunjuk PSM sebagai calon lawan Persija. Juku Eja yang dihuni pemain dengan mental kuat dan pengalaman dinilai bisa melewati adangan PSIS.
“Duel PSM vs PSIS yang sama-sama mengandalkan pemain lokal menarik untuk ditonton. PSM memiliki keunggulan dari sisi non teknis yakni semangat dan kebersamaan tim yang kuat,” kata Marwal
“Peranan Zulkifli Syukur sebagai leader di dalam lapangan sangat dominan. Begitu pun dengan dukungan manejer tim, Febrianto Wijaya diluar lapangan,” lanjutnya.
Namun, seperti Barito, modal PSM dinilai belum cukup untuk mengadang Persija. Acuannya kembali ke kedalaman tim.
Marwal merujuk keputusan pelatih PSM, Syamsuddin Batola yang praktis memainkan mayoritas materi sama pada setiap laga Juku Eja di penyisihan grup.
“Ditengah jadwal yang padat, dibutuhkan kedalaman tim yang baik dan itu dimiliki Persija,” terang Marwal.
Yang menarik, Marwal justru lebih memilih Persebaya menjadi pesaing kuat Persija, dibandingkan Persib yang berstatus juara Grup C.
Menurut Marwal, kekalahan Persebaya dari PSS pada laga terakhir penyisihan Grup C tak bisa dijadikan acuan untuk mengukur kekuatan Bajul Ijo.
Karena pada laga itu, pelatih Aji Santoso sengaja menyimpan mayoritas pemain pilarnya karena sudah pasti mengantongi tiket perempat final.
“Cara bermain Persebaya enak untuk ditonton. Serangan mereka lebih tertata. Transisi permainannya pun baik karena bermaterikan pemain muda dengan skill yang baik,” kata Marwal.
Marwal mengakui materi pemain yang dimiliki Persib memang lebih mentereng dibandingkan Persebaya. Tapi, hal itu belum bisa dijadikan modal kuat untuk meredam penampilan Persebaya yang penuh determinasi.
Marwal memprediksi duel Persebaya kontra Persib akan berakhir imbang pada waktu normal.
“Duel ini bisa juga diakhiri dengan adu penalti. Tapi, saya lebih memilih Persebaya yang ke semifinal,” tegas Marwal.
Kalau skenario Marwal terjadi, Persebaya akan menghadapi Bali United yang di prediksi bakal mengalahkan PSS Sleman.
“Bali United termasuk tim yang paling lama melakukan persiapan. Saya pikir mereka bisa melewati adangan PSS,” prediksinya.
Di semi final yang berlangsung dua kali, Bali United bakal kesulitan menghadapi Persebaya yang bermaterikan mayoritas pemain muda bertenaga.
“Sekali lagi, prediksi saya ini berdasarkan penampilan tim di penyisihan grup serta jadwal yang ketat. Bisa saja prediksi saya salah. Karena dalam sepak bola, apa saya bisa terjadi,” pungkas Marwal yang pada 2019 mengikuti program kepelatihan dan instruktur di Jerman ini, seperti dilansir MeduOnline di Bola.com.
(ist)