Aliansi GEMPUR Palopo Unjuk Rasa, Kritik Penggusuran Lapak di Kompleks Terminal Dangerakko

MEDU-ONLINE.PALOPO — Aliansi Gerakan Mahasiswa dan Rakyat (Gempur) Kota Palopo, melakukan aksi demonstrasi di lampu merah Jl Andi Djemma, depan kantor walikota Palopo, Minggu, 30/5/2021.

Aksi tersebut dilatarbelakangi adanya pembongkaran puluhan lapak pedagang di kawasan Terminal Dangerakko Kota Palopo. Massa pendemo memblokade Jalan Protokol.

Jenderal Lapangan Aksi, Wiro Sanjani mengungkapkan tindakan yang dipertontonkan Pemerintah Kota Palopo, merupakan tindak arogansi kekuasaan yang berimbas pada perekonomian sebagian masyarakat.

“Tindakan ini merupakan tindak arogan yang seharusnya dipertimbangkan dengan baik oleh pemerintah kota,” ungkapnya.

“Seharusnya pemerintah lebih mementingkan nasib rakyat, dibanding mempercantik Tata Ruang Kota. Apa artinya punya kota cantik oleh mata tapi rakyatnya menjerit,” tandas Wiro saat berorasi.

Menurut Wiro, ekonomi masyarakat dalam situasi pandemi yang serba sulit seharusnya menjadi alasan untuk tidak melakukan penggusuran.

“Sejumlah pedagang yang ditemui teman-teman di lapangan mengaku tidak lagi mempunyai penghasilan setelah penggusuran tersebut, mirisnya lagi, ada Ibu Haripa yang memilih bertahan di bekas toilet umum terminal Dangerakko bersama cucunya karena lapak miliknya digusur,” terangnya.

Wiro mengaku, akan kembali melakukan aksi unjuk rasa dengan jumlah massa yang lebih besar apabila nasib puluhan pedagang yang digusur tak kunjung mendapat kejelasan.

Untuk diketahui, massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Gempur Kota Palopo berasal dari sejumlah organisasi diantaranya, PMII, KMHDI, PMKRI, HMI Komisariat Tarbiyah dan FEBI IAIN Palopo, LMND, GMNI, GMKI dan DEMA IAIN Palopo. (*)

Pos terkait