JAKARTA — Walikota Palopo HM Judas Amir bersama Ketua DPRD Kota Palopo, Harisal A. Latief, dan Dirut PDAM Kota Palopo Muh Yasir menghadiri Lokakarya Penyiapan Pelaksanaan Program Hibah Air Minum Perkotaan Tahun 2018 yang dilaksanakan di Ruang Birawa, Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa 24 Oktober 2017.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Direktorat Jenderal Cipta Karya, yang menargetkan penambahan akses aman air minum di akhir tahun 2019 sebanyak 27,6 juta Sambungan Rumah (SR) melalui jaringan perpipaan.
Disampaikan Judas, kehadiran masing masing pemerintah daerah pada lokarya tersebut membawa Perda/Draft Perda Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Kepada PDAM, RKA/DPA Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Kepada PDAM , dan Surat Pernyataan Idle Capacity dari Dirut PDAM.
Menurutnya, kehadiran dirinya bersama Ketua DPRD Palopo dan Dirut PDAM Palopo, terkait keinginan Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya yang mendorong pemerintah daerah agar Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), khususnya pada kawasan perkotaan juga bisa menikmati air bersih melalui jaringan perpipaan yang disalurkan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
“Dan salah satu Programnya yakni Hibah Air Minum dan Sanitasi yang terdiri dari Program Hibah Air Minum Perkotaan, Program Hibah Sanitasi, Program Hibah Air Limbah Setempat, dan Program Hibah Air Limbah Perkotaan. Dan kita berharap progrqm ini dqpat dilksanakan di Kita Palopo,” cetus Judas.
Judas Bilang, PDAM sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) belum sepenuhnya menyentuh layanan air bersih bagi MBR perkotaan, padahal masih tersedia kapasitas produksi yang belum terpakai (idle capacity). PDAM masih belum memprioritaskan untuk melakukan investasi berupa pemasangan perpipaan ke hunian MBR karena biayanya yang cukup besar, disamping itu minat MBR untuk menjadi pelanggan juga terkendala oleh daya beli yang rendah.
“Atas dasar isu tersebut yang direspon oleh Kementerian PUPR melalui terobosan Program Hibah Air Minum Perkotaan dalam mempercepat peningkatan cakupan pelayanan air minum perpipaan yang diprioritaskan bagi MBR dalam rangka meningkatkan derajat kualitas kesehatan masyarakat,” ujar Walikota.
Ditambahkan Judas, untuk mendapatkan dana hibah dari Program Hibah Air Minum ini, Pemda melalui PDAM disyaratkan untuk melakukan investasi terlebih dahulu jaringan perpipaan hingga ke sambungan ke rumah-rumah MBR yang telah diusulkan sebelumnnya, yang nantinya investasi yang dikeluarkan akan diganti oleh dana APBN melalui program tersebut.
Direktur PDAM Kota Palopo, pada kesempatan yang sama, mengharapkan program kementerian ini dapat segera dilaksanakan di Kota Palopo. Karena program tersebut akan langsung dirasakan manfaatnya oleh MBR. Apalagi tqhun ini akan ditingkatkan besarnya.
“Kementerian PUPR mengalokasikan Rp 750 miliar untuk menambah 220.000 SR air minum perpipaan bagi MBR perkotaan di 154 kabupaten/kota dengan alokasi sebesar Rp 2-3 juta per sambungan rumah. Kita berharap Kota Palopo akan menjadi bagian dan akan menerima bantuan tersebut, ” jelas Yasir.
Terkait investasi yang akan dikeluarkan derah dan akn diganti oleh kementrian melalui dana APBN lanjut Yasir, pencairannya dilakukan setelah dilakukan verifikasi oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Tim Teknis Kementerian PUPR bahwa MBR yang menerima bantuan program ini sesuai dengan kriteria yang sudah ada.
Ditambahkan Yasir, kedepannya agar program ini tepat sasaran, Kementerian PUPR juga menyiapkan kriteria penerima manfaat MBR perkotaan, antara lain kondisi rumah sesuai kriteria dan bersedia menjadi pelanggan PDAM serta daya listrik yang terpasang pada rumah tangga tersebut tidak lebih besar dari 1.300 VA, “ namun 50 persen dari target Kementerian PUPR tersebut untuk MBR yang memiliki daya listrik 900 VA. Jadi besar harapan Kota Palopo dapat menjadi daerah untuk sasaran program itu nntinya,” tandasnya.
Diketahui, pada 2016, target Program Hibah Air Minum Perkotaan sebanyak 201.337 SR, laporan dari Pemda yang menjadi penerima hibah bahwa telah terpasang sebanyak 168.894 SR. Setelah dilakukan verifikasi yang masuk dalam kriteria program yakni sebanyak 159.101 SR dengan besarnya investasi yang dilakukan Rp 466,81 miliar.(Egy/*)