MEDIA DUTA, PALOPO – Sedikitnya 30-an mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Palopo kembali melakukan demonstrasi penolakan kenaikan harga BBM.
Kali ini massa melakukan demo di Jl Trans Sulawesi Sampoddo yang berbatasan dengan Kabupaten Luwu, Selasa 6 September 2022 sore.
Mahasiswa unjukrasa dengan membakar ban dan menutup setengah badan jalan. Akibatnya akses jalan tersendat.
Jenderal Lapangan Ardi Dekal dalam orasinya menyebut kebijakan eksekutif yang menaikkan harga BBM akan berdampak pada tarif dasar listrik, kebutuhan sembako dan lainnya.
“Dengan naiknya harga BBM, secara otomatis semua kebutuhan akan naik juga,” kata Dekal.
Ia menyebut kenaikan harga BBM merupakan satu kegagalan terbesar oleh presiden dan DPR.
“Mereka gagal sebagai pemimpin dan wakil rakyat. Sekarang BBM naik berikutnya akan menyusul tarif dasar listrik,” sebutnya.
Sebelumnya, Pemerintah menaikan harga bensin subsidi dan non subsidi sore kemarin mulai pukul 15.30 Wita.
Harga Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter. Kemudian harga solar subsidi naik dari Rp 5.150 jadi Rp 6.800 per liter.
Pertamax juga ikut naik hari ini dari Rp 12.500 jadi Rp 14.500 per liter. Kenaikan harga BBM ini mempertimbangkan naiknya harga minyak dunia dan kenaikan subsidi energi yang terus meningkat. (*)