MEDU ONLINE, LUWU UTARA — Dampak bencana banjir yang menerjang Kabupaten Luwu Utara juga sangat dirasakan oleh kalangan petani.
Tidak sedikit lahan pesawahan mereka rusak terendam banjir.
Beberapa di antaranya beruntung masih bisa hidup walau sampai saat ini masih terendam.
Seperti yang terlihat di lahan pesawahan di Desa Mari-mari, Kecamatan Sabbang Selatan, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi-Selatan.
Nyaris semua lahan pesawahan di sana rusak pasca-banjir lumpur yang melanda semalam.
Salah seorang petani, Yusuf Liling (60) mengatakan, padahal usia tanaman petani sudah siap panen.
“Tanaman padi sudah siap panen, namun banjir yang melanda semalam sekitar pukul 22:00 wita mengakibatkan para petani diduga gagal panen,” ujarnya kepada awak media saat ditemui di pematang sawahnya, Jumat (7/10/2022).
Yusuf memperkirakan sekitar ratusan hektare sawah terdampak banjir dan mengalami kerusakan tanaman.
“Ada sekitar ratusan hektare sawah terdampak banjir semalam,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan, tidak butuh bantuan dari pemerintah berupah beras 10 kg dan mie instant.
“Kami sebagai petani sangat berharap kepada pemerintah kalau bisa ketika banjir datang, tidak usah bawa bantuan berupa beras 10 kg dan mie instant, kami tidak butuh itu, yang kami butuhkan pengerukan sungai,” terangnya.
Yusuf menuturkan, mata pencariannya sebagai petani jika banjir melanda, mereka mau makan apa.
“Ketika sudah begini, kami mau makan apa, beras yang diberikan 10 kg tidak cukup untuk di makan. Kami sebagai petani sangat berharap kepada pemerintah untuk segera menormalisasikan sungai,” ucapnya.
Hingga berita ini ditulis belum ada konfirmasi dari pihak pemerintah setempat maupun pemerintah Kabupaten.