MEDIA DUTA, LUWU UTARA — Keluarga besar korban penganiayaan, Maming Toadji, mengecam keras aksi penganiayaan yang diduga dilakukan oleh oknum kepala desa Baku-Baku, Kecamatan Malangke Barat. Bersama beberapa warga, mereka dituduh melakukan tindakan kekerasan termasuk mencukur rambut korban, sebuah perbuatan yang dianggap ceroboh dan tidak pantas bagi seorang pemimpin.
Dalam pernyataannya, salah satu anggota keluarga korban, Dedhy, yang juga seorang wartawan di Luwu Utara, mengecam tindakan tersebut sebagai tindakan arogan dan tidak mencerminkan sikap seorang pemimpin yang baik.
“Perbuatan oknum kepala desa ini patut untuk kita kecam, sebagai pemimpin di desa, dia seharusnya menjadi contoh yang baik bagi warganya,” tegas Dedhy.
Ia menambahkan bahwa sikap tidak baik dari seorang pemimpin dapat memberikan dampak yang buruk bagi warga, karena pemimpin merupakan sosok yang menjadi panutan. Oleh karena itu, tidak pantas jika seorang oknum pejabat memberikan contoh yang tidak baik kepada masyarakat.
“Saya sebagai keluarga korban berharap agar pihak kepolisian mengusut tuntas kasus ini,” tambahnya.
Kasus penganiayaan yang diduga melibatkan oknum kepala desa Baku-Baku, Kecamatan Malangke Barat, kini telah dilimpahkan ke Polres Luwu Utara. Penanganan kasus tersebut sudah berada di bawah Satuan Reserse Kriminal, Unit Resum.
“Kami akan terus mengikuti perkembangan kasus ini dan memberikan informasi terbaru seiring dengan proses penyelidikan yang berlangsung,” tuturnya