Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPW PPP Sulsel kubu Djan Faridz, Irwan Intje mengagumi keputusan Ketua Harian Golkar, Nurdin Halid selama pleno Golkar terkait status Setya Novanto sebagai Ketua Umum, Selasa (21/11). Meski berpeluang besar meraih jabatan Ketua Umum Golkar, Nurdin Halid tidak tergiur dengan posisi tersebut.
Irwan berujar, tindakan NH untuk komitmen dengan pencalonannya maju di Pilgub Sulsel demi pengadian membangun kampung merupakan karakter seorang khalifah.
“Kita merasa bangga inilah calon yang memiliki sikap. Islam mengharapkan khalifah yang bertanggung jawab dengan komitmennya,” tuturnya.
Lebih lanjut, kata Irwan, hal tersebut memberikan penguatan pada publik bahwa dirinya tidaklah mengejar kekuasaan, melainkan sekadar pengabdian.
“Ini sudah jelas bahwa Pak Nurdin itu bukan orang yang haus akan kekuasaan. Kalau dia berpikir kekuasaan ya sudahlah dia ambil Golkar. Tapi dia memilih untuk menjadi gubernur dengan tanggung jawab besar kepada masyarakatnya, apalagi dengan konsep membangun kampung,” bebernya.
Penegasan itu kembali dilakukan NH saat pernah ditawari menjadi menteri. Namun, dirinya tetap memegang perkataannya seperti saat melakukan deklarasi pencalonan bersama pasangannya, Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar di Lapangan Karebosi, Jumat (17/11).
“Karena dia kan panutan, sebagai seorang khalifah, dia akan mempertanggungjawabkan semua yang dipimpinnya. ketika dia tidak mampu memenuhi apa yang tekah diucapkan, berarti dia bukan seorang khalifah,” terangnya. (*)