PALOPO — Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di kota Palopo, Sulawesi Selatan, mengalami kelambatan distribusi bahan bakar minyak (BBM).
Keterlambatan distribusi BBM ini mengakibatkan kemacetan panjang dan penumpukan kendaraan truk di dalam hingga depan sejumlah SPBU, salah satunya di SPBU Sampoddo, Kecamatan Wara Selatan, tulis Kompas.com, edisi Kamis (22/11).
Kendaraan yang didominasi truk mengantre dan menunggu untuk mengisi BBM jenis solar, namun BBM jenis solar belum tersedia karena mengalami kelangkaan yang disebabkan lambatnya distribusi dari Pertamina.
Kepala operasional Terminal BBM kota Palopo, Novi Prasetyo mengatakan, kelangkaan BBM terjadi akibat keterlambatan suplai di kapal dan tingginya permintaan konsumen dengan adanya pengecer atau Pertamini.
“Kelangkaan terjadi karena keterlambatan suplai di kapalnya, selain itu tersalurnya ke masyarakat akibat maraknya pengisian eceran yang dilakukan Pertamini ikut memicu atau penyebab terjadinya kelangkaan,” kata Novi, Kamis (22/11/2018).
Novi menambahkan, kelangkaan BBM juga dipicu oleh masuknya masa panen raya di wilayah Luwu raya yang meliputi Palopo, Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Toraja, dan Toraja Utara. “Panen raya di wilayah Luwu Raya juga ikut memicu kelangkaan BBM karena alat mesin pertanian membutuhkan BBM,” ucap dia.
Mensiasati kelangkaan BBM saat ini, pihak Pertamina mengantisipasi dengan melakukan Regular Alternative and Emergency (RAE) Supply.
“Suplai BBM yang mengalami kritis atau keterlambatan dilakukan dengan RAE yang dilakukan ke TBBM Pare-pare dan TBBM Makassar,” ujar dia.
Sementara itu, Sales Retail BBM wilayah Sulawesi, Haris menjelaskan, kekosongan BBM jenis premium dan pertalite di sejumlah SPBU dikarenakan hari libur, Selasa (20/11/2018). Saat itu sejumlah SPBU tidak melakukan pelayanan.
“Beberapa kendala diantaranya terkait penebusan BBM di hari libur (selasa) kemarin, dikarenakan beberapa bank juga tutup kemarin, kita maksimalkan penyaluran hari ini,” jelasnya. Dia pun meminta kepada masyarakat untuk bersabar. Kata dia, kondisi ini bukan disebabkan oleh kelangkaan BBM.
“Tidak ada kelangkaan, untuk premium dan pertalite saat ini kondisinya aman. Hari ini bank sudah buka, dan SPBU juga sudah bisa melakukan penebusan BBM,” ucapnya.
“Terkait penyaluran solar kondisi stok BBM Palopo cukup aman saat ini, penyaluran solar dari TBBM Palopo juga kita tingkatkan dari rata-rata 250 KL per hari, saat ini penyaluran solar sampai 280 KL per hari atau naik 12%,” kunci dia.
Terpantau, antrean truk depan SPBU mengakibatkan kemacetan kendaraan yang akan melintas dari arah utara Kota Palopo menuju arah selatan maupun sebaliknya. Kondisi ini sudah terjadi sejak 2 pekan terakhir.
Adil, seorang sopir truk mengatakan, dirinya terpaksa bertahan menunggu pasokan solar datang karena kehabisan bahan bakar.
“Dari jam 6 pagi saya menunggu, tapi belum ada pengisian solar dalam SPBU, jadi harus ditunggu karena tidak ada tempat lain untuk mengisi, sementara kondisi solar dalam truk ini sudah habis,” tutur dia, seperti dikutip Kompas.com.(Ist/***)