MAKASSAR — Kegamangan berpolitik diperlihatkan elita PAN dalam menghadapi momentum pemilihan gubernur Sulsel 2018 mendatang.
Rekomendasi PAN Sulsel untuk pasangan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (NA-ASS) tidak dibarengi dengan dukungan kader, khususnya kader PAN di Sulsel. Terbukti, tak satupun kader PAN Sulsel ikut hadir dalam acara deklarasi NA-ASS yang digelar Minggu, (22/10/2017).
Sebaliknya, elite PAN di Sulsel malah memperlihatkan kecondongan dukungan kepada calon lain, Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar (IYL-Cakka).
“Sikap PAN tidak hadiri deklarasi NA itu meragukan dukungan politiknya. Main dua kaki justru merugikan PAN,” kata pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Firdaus Muhammad (22/10).
Menurut dia, elite PAN sudah seharusnya memberikan sikap tegas terlait dukungannya. Kegamangan berpolitik partai juga dianggap akan berdampak pada loyalis partai ini.
“PAN Sulsel seharusnya tegas dalam dukungannya, menentukan dukungan politiknya. Kontestan dan loyalis PAN butuh kepastian politik,” katanya.
Diketahui, PAN hanya diwakili mantan Ketua DPD PAN Kota Makassar, Busrah Abdullah hadir dalam deklarasi NA-ASS. Selebihnya, kader PAN Sulsel lain memilih tidak hadir dengan alasan tidak jelas.
“Mesin boleh saja ke NA tapi penumpangnya ke IYL. Sampai sekarang rekomendasi yang kami pegang adalah ke Ichsan,” kata Usman Lonta beberapa waktu lalu.
Sinyalemen Nurdin Abdullah hanya akan mengendarai kereta kosong juga diperkuat oleh pernyataan legislator provinsi PAN Sulsel, Irfan AB.
“Minta maaf saya sampaikan di tempat ini, kami dengan Pak Nurdin (NA), tidak punya hubungan baik secara emosional dan kultural. Pak Nurdin juga tidak ada hubungan seperti itu,” ungkap Irfan AB.(*)