Badaruddin Ingatkan Para Petani Manfaatkan Bantuan Program PSR

MEDIA DUTA ONLINE, LUWU UTARA –Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit (APKASINDO) Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. Ir. H. Badaruddin Puang Sabang MM, mengingatkan pada petani penerima program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) untuk memanfaatkan bantuan program tersebut secara baik sesuai target dari pemerintah untuk mengamankan dan menggenjot peningkatan produksi sawit.

“Kita harapkan para petani penerima program PSR sawit ini agar betul-betul memanfaatkan peluang yang didapatkan dari bantuan tersebut, karena biasanya program bantuan dari pemerintah itu tidak hanya sampai disitu namun akan berkelanjutan. Akan ada bantuan-bantuan lainnya yang akan menyusul,” ungkapnya disela-sela menghadiri kegiatan sosialisasi dan silahturahmi bersama keluarga besar petani di Bone-bone, Luwu Utara, Selasa (31/10/2023).

Menurut tokoh petani asal Sulsel yang juga dipercaya mengembang amanah sebagai Ketua Umum Perkumpulan Penangkar Benih Tanaman Perkebunan Indonesia (PPBTPI) ini, bahwa membangun perkebunan sudah tentu harus melibatkan dari berbagai pihak. Kehadiran dan keberpihakan pemerintah pada rakyat, serta hadirnya pelaku usaha yang hukumnya untuk kepentingan bersama.

“Ekspor komoditas perkebunan pada tahun 2023 paling besar disumbang oleh komoditas kelapa sawit sebesar Rp47,93 triliun. Pemerintah untuk mempertahankan itu, salahsatunya dengan program PSR, bahkan targetnya juga dapat menggenjot peningkatan produksi sawit, sebab sawit bisa menghidupi 280 juta penduduk Indonesia,” kata pria yang akrab disapa Puang Badar ini.

Ianjut Puang Badar, bahwa dalam rangka optimalisasi hasil perkebunan sawit tersebut dibutuhkan komitmen bersama antara petani sawit dan pemerintah daerah serta pelaku usaha dan perlu mendapatkan dukungan kebijakan yang tepat dan realistis serta adanya dukungan akses yang terintegrasi dari para pelaku usaha disektor perkebunan.

Ia menjelaskan, para petani dan pemerintah daerah harus memiliki ekspektasi produksi pertanian dan perkebunan diwilayahnya dapat menciptakan turunan-turunan produk baru yang dapat menjadi nilai tambah yang memicu hadirnya industri-industri yang akan mengolah hasil pertanian dan perkebunan itu sendiri.

“Untuk itu kedepan, perlu adanya sejumlah program dan inovasi yang dijadikan mode untuk pengembangan perkebunan seperti misalnya mode program yang telah berhasil dilaksanakan di daerah Kalimantan Selatan. Yaitu pemerintah daerahnya
mengembangkan inovasi kerja sama integrasi usaha perkebunan kelapa sawit dengan peternakan sapi berbasis kemitraan usaha,” jelasnya.

“Tujuannya untuk peningkatan produksi dan populasi sapi melalui pemanfaatan lahan sawit, pemanfaatan limbah industri sawit dan pelepah sawit untuk pakan ternak, penguatan pembiayaan dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit, dan penguatan rantai pasok ternak dan hasil ternak, yang dampaknya menghasilkan penyerapan banyak tenaga kerja, sehingga pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat semakin meningkat, angka pengangguran dan angka kemiskinan dapat ditekan atau diturunkan secara maksimal,” tutupnya.

Pos terkait