PALOPO — Torehan positif dilakukan Kepala Kepolisian Resort Kota Palopo AKBP Taswin, SIK, MH yang baru kurang lebih sekitar lima bulan bertugas di wilayah hukum Kota Palopo.
AKBP Taswin membeberkan capaian kinerja di jajarannya sepanjang tahun 2017 lewat Jumpa Pers yang digelar Minggu Sore, 31 Desember 2017. Jumpa Pers ini digelar sesaat setelah dilakukan Apel Pengamanan malam Tahun Baru di Mako Polres Palopo.
Menurut Data Polres Palopo, Laporan Polisi di 2016 sebanyak 1.046 laporan dan di 2017 mengalami penurunan menjadi sebanyak 935 laporan.
Kasus Narkoba di 2016 89 kasus dan di 2017 turun menjadi 74 kasus.
Kasus Lakalantas, kata Kapolres juga turun dari 337 di 2016 dan di 2017 hanya 310 kasus.
Sedangkan kasus Curas (pencurian dengan kekerasan) 2016 ada 20 kasus dan di 2017 naik menjadi 62 kasus, serta Curat (pencurian dengan pemberatan) mengalami sedikit penurunan dimana pada tahun 2016 ada 78 kasus dan di 2017 menurun menjadi 71 kasus.
Curanmor di 2016 terdapat 118 kasus dan di 2017 menurun menjadi 63 kasus.
Kejahatan Narkoba, untuk obat daftar G, di 2016 terdapat 89 kasus dan 74 kasus di tahun 2017 atau menurun.
Untuk Tersangka narkoba di 2016 jumlah tersangka 116 turun menjadi 125 di tahun 2017.
Untuk Tersangka obat daftar G, 1 orang di tahun 2016 dan di 2017 jumlah tersangka naik menjadi 8 orang.
Barang bukti yang diamankan berupa Sabu 143.978 gram dan di 2017 agak meningkat menjadi 315.152 gram.
Pengungkapan Ekstasi di 2017 nihil sedangkan di 2016 sebanyak 2 butir.
Jumlah Ganja sebanyak 3 linting di 2016 dan di tahun 2017 nihil.
Tramadol di tahun 2016 sebanyak 1000 butir sedangkan di 2017 naik menjadi 1.060 butir
Somadril, di 2016 nihil sedangkan di 2017 pengungkapan sebanyak 142 butir.
Dextro di 2016 nihil sedangkan di 2017 naik menjadi 344 butir.
THD di 2016 nihil, dan di 2017 684 butir.
Jumlah Miras yang terungkap sebanyak 14.808 botol di 2017.
Untuk Lakalantas, korban meninggal dunia sebanyak 24 jiwa di 2016 dan menurun menjadi 19 jiwa di tahun 2017.
Lakalantas untuk luka berat nihil di 2016 dan 2017, sedangkan untuk luka ringan di 2016 sebanyak 416 orang dan di 2017 sebanyak 438 orang.
Jumlah kerugian material untuk tahun 2016 sebanyak Rp430.450.000,- dan di 2017 meningkat menjadi Rp541.350.000,-
Secara umum, angka kejahatan dalam 5 bulan terakhir menurun dan penyelesaian kasus naik menjadi sekitar 56%, sebut Kapolres.
Menurut Taswin, kesadaran masyarakat sudah mulai meningkat ditambah upaya sosialisasi dan penyuluhan hukum ke tengah-tengah masyarakat bersama TNI dan Pemerintah Kota.
Dari angka kriminalitas diatas, kata Kapolres, yang paling menonjol terjadi di 2017 adalah kasus tindak pidana seperti penjambretan, namun dalam lima bulan terakhir angkanya terus menurun.
Memasuki tahun 2018, atau Tahun Politik, pihak aparat keamanan bekerjasama dengan TNI melakukan serangkaian upaya untuk mengantisipasi potensi konflik di tengah masyarakat, optimalisasi akan dilakukan dengan operasi Mantap Praja bersama dengan TNI dan Sispam Kota di tahun 2018 ini.(*)