Pelepasan menuju pendaftaran pasangan calon Gubernur-calon Wakil Gubernur Sulsel, Nurdin Halid-Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz) ke Kantor KPU kental dengan nuansa adat. Pelepasan dilakukan di Rumah Pemenangan NH-Aziz, Jalan Mappala, Makassar, Senin (8/1).
Pasangan NH-Aziz bersama istri serta Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto yang turut hadir pada kesempatan tersebut terlebih dahulu dipakaikan pakaian adat Kerajaan Bone. NH-Aziz bersama Airlangga mengenakan jas tutup dipadukan dengan songkok bone, lipa sabbe’ dan keris.
Airlangga Hartarto menuturkan dirinya merasa kagum dengan nuansa kearifan lokal Sulsel. “Saya terima kasih mendapatkan kehormatan memakai pakaian adat. Kerisnya ada di depan, artinya siap bertempur. Ewako!” ujar Airlangga yang juga Menteri Perindustrian ini.
Prosesi pelepasan NH-Aziz mengusung nuansa adat Kerajaan Bone. Adat tersebut merupakan tradisi dari Kerajaan Bone yang dilestarikan hingga kini. Hal ini juga sejalan dengan basis pembangunan Kampung yang digagas NH-Aziz berdasarkan kearifan lokal.
Pelepasan sesuai adat menjadi simbol passalama (tolak bala). Dalam kegiatan ini, simbol kebersamaan, kekekerabatan, dan kekeluargaan dalam satu tempat berpijak dan langit bernaung.
Selanjutnya, pasangan NH-Aziz ditudungi kain putih sebagai simbol kesucian untuk mencapai tujuan suci. Ini juga menjadi pengharapan keselamatan kepada Allah swt. Selain kain putih, ditudungi pula dengan payung kerajaan untuk menandakan kemampuan memayungi masyarakat Sulsel bersama-sama dalam suka maupun duka.
Prosesi tersebut dibawakan langsung oleh Bissu, pemuka adat Kerajaan Bone. Prosesi pelepasan menuju pencalonan pilgub melalui adat Bone berlangsung dengan khidmat. Seluruh hadirin prosesi adat juga tak luput mendoakan NH menjadi orang nomor wahid di Sulsel dipimpin Wakil Ketua DPW PPP kubu djan Faridz Sulsel, Arifuddin Lewa.
Selanjutnya, NH-Aziz bersama rombongan bergerak menuju Kantor KPU Sulsel, Jalan A. P. Pettarani. Pasangan nasionalis-religius ini menaiki bendi menuju lokasi pendaftaran. Selain bendi, rombongan juga diiringi pasukan berkuda, bentor, dan mobil hias.(*)