Berawal dari HP, Sindikat Curanmor Terungkap di Sidrap

SIDENRENG RAPPANG — Tim Unit Khusus Resmob SatReskrim Polres Sidrap, berhasil mengungkap jaringan Sindikat pencurian sepeda motor (curamor) dan barang elektronik yang selama ini menggantui masyarakat Bumi Nene Mallomo.

Keberhasilan ini diawali dengan diamankannya sebuah handphone dari lelaki Lallang. Handphone tersebut sebelumnya telah dilaporkan pemiliknya telah dicuri, yang diperoleh dari Gusti.

Dari Handphone ini , polisi kemudian bergerak melakukan pengembangan dan berhasil diungkap bahwa terduga Gusri dan kedua rekannya juga terlibat curanmor.

Menurut Kapolres Sidrap, AKBP Budi Wahyono, ” Pengembangan
Kasus ini lewat petunjuk Handphone sudah tiga terduga pelaku berhasil diamankan bersama barang bukti sebanyak tujuh unit sepeda motor (Ranmor), satu unit laptop lengkap keyboard serta tujuh unit handphone”.

” Ketiga terduga komplotan curanmor dan curnik yakni Gusti, Asran dan Mansyur,” tambah Kapolres, kepada pers Sabtu (19/1/2019)

Jumpa pers Kapolres Sidrap didampingi Kasat Reskrim AKP Jufri Natsir menambahkan, modus pelaku dalam melancarkan aksinya yakni memasuki rumah korban antara pukul 01.00 Wita hingga Pukul 04.00 Wita.

Dalam menjalankan aksinya, terduga tak segan-segan melukai korbannya apabila mencoba menghalangi kejahatannya. Adapun hasil kejahatannya berupa sepeda motor dibanderol antara Rp2 juta hingga Rp4 juta

Terkait lokasi pencuriannya, sebut AKP Jufri Natsir, tersebar di sejumlah wilayah di Kabupaten Sidrap.

Diamui AKP Jufri Natsir, saat ini ada empat laporan warga yang menjadi korban dalam penyidikan guna mengungkap jaringan curanmor dan curnik tersebut.

Sementara sumber JNN baik di Sidrap, Enrekang, Parepare, dan Pinrang, kelompok ini pada umumnya setelah melakukan aksi dan berhasil terjual dan hasil kejahatannya sebagian besar sibelikan Narkotik jenis sabu-sabu. ” Untuk itu, di syarankan Polres Sidrap mengharapkan pelaku curanmor sejatinya dilakukan pemeriksaan urien apakah positif narkoba atau negatif,” Syaran salah satu warga Tanru Tedong dan mangaku sehari-harinya dipanggil Ummareng. (Polres Sidrap/JNN-NAS)

Pos terkait