Beredar Isu Kepsek SMAN 1 Kena OTT, Begini Klarifikasinya Tawwa

MAKASSAR — Beredarnya pemberitaan di beberapa media online terkait Kepala Sekolah SMAN 1 Makassar M Syafrudin S yang menyebutkan, dirinya terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh Tim satuan tugas (Satgas ) Saber Pungli Polda Sulsel, di SMAN 1 Makassar Jalan Gunung Bawa Karaeng pada tanggal 7 Agustus 2019 lalu membuat sang Kepsek ikut angkat bicara.

Dalam berita itu, M Syafrudin terjaring OTT dikarenakan adanya laporan mengatakan bahwa di SMAN 1 Makassar ada aktivitas jual beli bangku 16 orang siswa pindahan kelas XI dan Kelas XII.

Pemberitaan tersebut langsung dibantah keras oleh M Syafrudin. Dia mengatakan dirinya tidak pernah melakukan aktivitas jual beli bangku sekolah atau terjaring operasi tertangkap tangan (OTT) oleh Tim Saber Pungli Polda Sulsel, itu disampaikan saat menggelar Press Conferencee di Cafe Pelangi Jalan Botolempangan, Makassar (15/8).

Menurut Syafrudin, kedatangan Tim Saber Pungli Polda Sulsel di SMAN 1 Makassar hanya untuk klarifikasi dengan adanya laporan tersebut pada tanggal 7 Agustus 2019.

“Kemarin itu memang ada tim saber pungli bersama kepala inspektorat di sekolah kami, secara tiba tiba karena adanya laporan bahwa ada jual beli kursi di SMAN 1, terhadap siswa pindahan, dan kami sudah berikan keterangan malah saya sampaikan bahwa kalaupun ada itu hanya sumbangan orang tua siswa kepada sekolah, itu langsung ke rekening komite,” tuturnya dilansir media jaringan JNN.

Ditambahkan lagi, ”Seandainya saya terjaring operasi tertangkap tangan (OTT) oleh Tim Saber Pungli Polda Sulsel, tidak mungkin hari ini saya berada di sini di tengah-tengah awak media bersama orang tua siswa dan kalo saya terjaring OTT pasti saya sudah berada di balik jeruji,” tambahnya.

Selanjutnya Syafruddin mengatakan dengan beredarnya pemberitaan tersebut dirinya merasa sangat dirugikan “Ini membunuh karakter saya sebagai kepala sekalah, anak saya sampai menelepon ibunya ketika membaca berita bahwa kepala sekolah SMAN 1 Makassar, lengkap nama saya itu di OTT sehingga anak saya menangis telepon ibunya, dia bilang bu, bapak terjaring OTT,” ujar dia menirukan kalimat anaknya.

Pada Press Conferencee itu, M. Syafrudin S didampingi Wakil Kepala Sekolah SMAN 1 Makassar dan Ketua Komite Dr H Nukharawi Nawir MKes, ia mengatakan, dirinya meminta kepada media yang telah merugikannya untuk meminta maaf 2 x 24 jam, kalo tidak dirinya akan menempuh jalur hukum, gertaknya.

(*)

Pos terkait