Beredar SK Terbaru PSSI Soal Gaji Pemain di Liga 1 dan 2 yang Bikin Kaget, Eh Soal Dugaan Wasit “Main” Apa Kabar?

MEDU-ONLINE | Gaji pemain sepakbola di Indonesia terbaru 2021 yang berkompetisi di Liga 1 maupun Liga 2.

Federasi Sepak bola Indonesia atau PSSI membuat aturan seputar gaji pemain tertuang dalam Surat Keputusan (SK) bernomor SKEP/53/VI/2020.

Dalam SK terbaru PSSI, salah satu poin yang dihasilkan adalah peraturan mengenai gaji pemain dan pelatih pada saat kompetisi sepak bola bergulir.

Keputusan terbaru dari PSSI yaitu mempersilahkan kepada klub kontestan Liga 1 membayar sebesar 50 persen.

Sementara Liga 2 sebesar 60 persen atau sekurang-kurangnya di atas upah minimum regional (UMR) di daerah klub masing-masing.

Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibanding pada saat kompetisi sepak bola Liga 1 dan Liga 2 dihentikan force majeure akibat pandemi Covid-19.

Sebelumnya, PSSI mempersilahkan tim kontestan Liga 1 dan Liga 2 memberikan gaji sebesar 25 persen pada bulan Maret sampai Juni 2020.

Iriawan mengatakan, pada saat pelaksanaan kompetisi, para pemain dan pelatih akan mengalami peningkatan jumlah pendapatan.

Jumlah tersebut disesuaikan dengan situasi dan kondisi di Indonesia yang masih dalam proses menuju new normal.

“Akan diskusi lagi nanti dengan pemilik klub ke pemain dan pelatih. Tapi tidak sama dengan sebelumnya,” kata Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan.

“Sebelumya itu, kan 25 persen untuk sekarang itu Liga 1 ada di kisaran 50 persen, Liga 2 sampai 60 persen dari total nilai kontrak,” sambungnya.

Iriawan menegaskan, pada pelaksanaan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 tidak akan ada pemain dan pelatih yang mendapatkan bayaran dibawah UMR.

Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu membatasi batas terendah pemberian gaji kepada pemain dan pelatih sama dengan UMR di daerahnya masing-masing.

Jumlah nominal tersebut akan berlaku konstan pada saat pelaksanaan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2020.

“Pokoknya sekurang-kurangnya itu sesuai dengan upah menimum regional yang berlaku di masing-masing domisili klub dan akan diberlakukan pada satu bulan sebelum kompetisi dan sampai berakhir kompetisi,” tutupnya.

Jumlah ‘Uang Pelicin’ Wasit Pengatur Skor Liga 1 Terungkap, Lebih Besar dari Gaji Pesepakbola?

Perangkat wasit Liga 1 berinisial Y, bongkar dugaan perkara pengaturan skor di dunia sepak bola Indonesia.

Kesaksian itu disampaikan Y dalam acara Mata Najwa yang kembali diunggah di kanal YouTube Najwa Shihab pada Kamis, 4 November 2021.

Y menuturkan perkara dugaan pengaturan skor yang dia bicarakan masih bergulir hingga musim ini.

Dalam satu pertandingan, jika skor sudah diatur, maka Y akan bergerak bersama tim yang sudah ditentukan sebelumnya.

Selama 10 pekan pertandingan Liga 1 musim ini berlangsung, Y menuturkan dia sudah bergerak dengan timnya sebanyak dua kali.

“Untuk kompetisi tahun ini kita dua kali main,” kata Y melansir Pikiran Rakyat edisi Jumat (5/11).

Y juga tak menutup kemungkinan di luar pertandingan yang dia tangani, ada wasit perangkat pertandingan lain yang diduga mengatur skor.

“Bisa jadi (10 pekan permainan wasitnya main),” ucapnya.

Ditanya soal harga yang diterima usai menerima tawaran dugaan pengaturan skor, Y menyebut nominalnya berkisar puluhan hingga ratusan juta.

“Ada lah, yang jelas puluhan sampai ratusan (juta),” tuturnya.

Di sisi lain, dia enggan membongkar apakah besaran upahnya melampai pesepakbola atau justru sebaliknya.

Y hanya membeberkan ‘uang pelicin’ yang diterima akan semakin fantastis jika partai pertandingan semakin tinggi.

“Semakin tinggi partainya semakin mahal,” kata Y menjelaskan.

Kendati demikian, Y tegas menegaskan alasan dia menerima ‘uang saku’ lebih dengan cara seperti ini bukan karena gaji yang diberi federasi kurang, bahkan sebenarnya para wasit sudah menerima kenaikan upah per tahun ini.

“Kalau untuk dari federasi sebenarnya cukup mbak, cuma namanya manusia, di mana ada peluang di situ kita masuk,” tuturnya.

(*)

Pos terkait