PALOPO – Bakal calon Walikota Palopo, Basiruddin tidak kenal menyerah. Semangatnya untuk terus membuktikan bahwa dirinya pantas diberi kepercayaan terutama oleh partai politik sangat luar biasa.
Lewat obrolan via telepon, Selasa malam (28/11), ‘Anak Dekker’ yang merupakan mantan Presiden Mahasiswa Universitas Bunda Mulia Jakarta ini bercerita banyak soal usahanya meyakinkan parpol, agar selembar surat rekomendasi dapat ia genggam guna mewujudkan segudang mimpi besarnya, menyulap Kota Palopo, tidak saja menjadi dua kali lebih baik, tetapi lebih dari itu, menjadi kota paling maju, modern dengan tidak melupakan history, kebesaran sejarah Wija To Luwu itu sendiri.
Ia juga menegaskan, jika kata ‘kebersamaan’ selalu ia agungkan. Tanpa kebersamaan, kata dia, sulit meraih segala yang diimpikan, seperti halnya Posko yang ada saat ini di kawasan BTN Merdeka, yang disebutnya sebagai “Posko Kebersamaan”.
“Saya sampaikan, bahwa komitmen kami tidak akan putus untuk terus berjuang, saya tahu ini sulit dan berat, lawan-lawan kami tangguh, tapi kami anggap ini sebagai tantangan pertama menuju harapan warga Kota Palopo, untuk dipimpin oleh seorang pemimpin BARU,” tukas Basiruddin yang saat ini masih berada di ibukota.
Ia tambahkan, titik terang ke arah klimaks perjuangannya segera terwujud. Batu sandungan pertama pelan-pelan ia singkirkan. Yakni, isu krusial menggenapkan jumlah dukungan kursi, dari modal 2 kursi yang sudah ia kantongi dari partainya, Partai Amanat Nasional (PAN).
“Saya belum mau buka kartu sekarang, biarlah orang berkata apa, yang jelas ini strategi kami, karena kami tahu, lawan yang dihadapi punya strategi, kami pun punya cara tersendiri, saya tak perlu gembar gembor, saya perintahkan tim dan relawan kami untuk patuh pada strategi yang sedang kami mainkan, pada saatnya publik akan tahu tentang apa yang sedang kami simpan,” ucap Wakil Bendahara Umum DPP PAN ini ekslusif pada Media Duta Online.
Dalam obrolan singkat sekitar sepuluh menit itu, Basiruddin bercerita dan mengungkap banyak hal. Sayangnya, ia mewanti-wanti agar obrolan kami ini pada bagian tertentu harus dirahasiakan, ia tak mau langkahnya terbaca sang kompetitor, terutama calon petahana yang dikenal punya power dan jejaring kuat dimana-mana.(*)