BNPT Membeberakan Ciri Radikalisme dan Cara Mencegahnya

Sungailiat-Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di 32 Provinsi senantiasa berikhtiar dalam menghalau penyebaran paham radikalisme dan terorisme. Salah satunya melalui FKPT Bangka Belitung dengan menghadirkan sebanyak 80 peserta yang terdiri dari guru TK/Paud, guru pendidikan agama SD dan SMP sederajat perserta Kepala Sekolah se-Kabupaten Bangka. Selain itu, Ketua FKPT Bangka Belitung Sri Wahyuni menyampaikan bahwa acara ini mengangkat tema “Moderasi dari Sekolah” dengan melibatkan guru dalam menginternalisasikan nilai-nilai agama dab budaya di Sekolah dalam menumbuhkan moderasi beragama.

Kegiatan yang dilaksanakan Novilla Boutique Resort dibuka langsung oleh Syahbudin, S.IP Wakil Bupati Kabupaten Bangka. “Kehadiran Bapak Wakil Bupati adalah bentuk dukungan dan kolaborasi antara FKPT Bangka Belitung dan Pemerintah daerah Kabupaten Bangka” jelas H. Muhammad Nazrin, S.Ag. 19/08/2020/

Dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) hadir Dr. Hj. Andi Intang Dulung, M.H.i (Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat), narasumber lainnya adalah Drs. Unang Rahmat, M.M (Pemerhati Pendidikan).

Dalam materinya, Andi Intang Dulung membeberkan ciri-ciri anak yang terpapar radikal. Menurutnya bahwa hal ini perlu diketahui apalagi yang menjadi peserta saat ini adalah para guru agama dari berbagai sekolah di Kabupaten Bangka. Pemerintah melalui BNPT sangat membutuhkan peran Bapak/Ibu sekalian dalam memutus mata rantai paham radikal terorisme di dunia pendidikan. Untuk itu Bapak/Ibu harus mampu mengidentifikasi dan mengenal ciri-ciri anak yang terpapar.

“Pertama, mendadak anti sosial, berkumpul dengan komunitas yang dirahasiakan, perubahan sikap emosional ketika berbicara, ungkap kecurigaan dan kritik berlebihan, memutus komunikasi dengan orang tua dan keluarga, menampakkan sikap, pandangan dan tindakan yang berbeda serta cenderung tidak senang dengan pemikiran tokoh agama yang mainstream dan moderat”, jelas Intang.

Selanjutnya, Bapak/Ibu harus memformulasikan langkah-langkah dalam menangkal paham tersebut. Sehingga Bapak/Ibu turut berkonstribusi bersama BNPT dan FKPT dalam memutus mata rantai penyebarannya.

“Pencegahan penyebaran paham radikal terorisme di lembaga pendidikan bisa dilakukan dengan pembelajaran pendidikan agama dengan tuntas, jangan parsial, dan harus komprehensif, pendampingan kegiatan kegiatan siswa, seleksi tenaga pendidik dan kependidikan, seleksi kepada orang / kelompok yang akan masuk dalam kegiatan – kegiatan sekolah / kesiswaan dan membiasakan menghormati keragaman”, beber Andi Intang.

Diakhir laporan Sri Wahyuni menyampaikan bahwa kegiatan ini akan berlanjut dengan mengadakan lomba inovasi pembelajaran inspiratif pendidikan agama berbasis TIK dengan tema besar “Moderasi dari Sekolah” yang terbagi dalam 6 sub tema yaitu kebangsaan, kearifan lokal, dama itu indah, melawan hoaks, keragaman, toleransi dan cinta tanah air. Peserta adalah guru pendidikan agama (semua agama baik PNS maupun Non PNS) pada TK/PAUD/RA, SD/MI, SMP/MTs, dan SILN sederajat. Total hadiah yang disiapkan oleh BNPT adalah 68,5 juta untuk tingkat nasional., tutup Sri Wahyuni. (*)

Pos terkait