LUWU — Adalah Teguh Imansyah bocah 10 tahun yang beralamat di desa Cimpu Utara kecamatan Suli kabupaten Luwu hidupnya penuh derita akibat penyakit “demam rematik” yang mendera tubuhnya.
Selama empat tahun lebih, bocah yang harusnya aktif bermain dengan teman-temannya ini hanya bisa merasakan derita diatas kursi roda di rumahnya bersama keluarga kecilnya.
Teguh seperti diceritakan ibunya, Yuliati (44) menderita demam rematik sejak kelas 1 SD.
“Saat mau ujian naik kelas 2 dia sudah menderita demam rematik, seluruh sendi-sendi tulang di tubuhnya sakit dia rasa, mulai kaki, tangan sampai leher,” ucap Yuliati lewat saluran telepon via Telkomsel, Senin 25 Februari 2019, siang.
Teguh yang akrab dipanggil Sinto adalah anak ke 4 dari 5 bersaudara, lahir 17 Oktober 2008.
Putra pasangan Saleh (38) pekerjaan petani/buruh bangunan dan Yuliati (44) pekerjaan Ibu Rumah Tangga.
Ia sempat dirawat di RSUD Batara Guru di Belopa. Namun katanya, dokter sudah menyerah. Teguh dirujuk ke RS di Makassar.
Namun karena minimnya biaya, sang ibu tak jadi membawa anaknya ke Makassar.
Ia hanya pemegang BPJS Kesehatan bantuan PKH dinas sosial setempat.
“Seandainya ada tanah yang bisa kami jual mungkin sudah kami jual, tapi apalah daya, kami orang miskin, kami hanya petani penggarap, kalau sudah tidak bertani, bapaknya menjadi buruh kasar (bangunan),” kata sang ibu dengan suara bergetar.
Hingga saat ini belum ada pihak yang sudi memberi bantuan, termasuk Dinas Kesehatan Pemkab Luwu.
“Kami memang butuh sekali bantuan, tetapi mau mi di-apa, saya masih sanggup merawat anak saya, saya tidak pernah mengeluh walaupun kami hidup susah,” ucapnya lagi.(Iccank/*)