Buka Soseknas, Cakka: Ambil Data Survei Harus Benar-benar Valid

BELOPA — Bupati Luwu Andi Mudzakkar secara resmi membuka pelatihan petugas Survei Sosial Ekonomi Nasional (Soseknas) di Hotel Subur, Jumat (2/2).

Di hadapan petugas sensus Cakka menyebut 60 persen petani tidak pernah memakan hasil panen gabahnya. Mereka memilih untuk dijual, lalu warga mengkonsumsi raskin.

Bacaan Lainnya

“Contoh harga raskin saat ini Rp 1.000 perkilo gram sementara harga gabah Rp 5.000. Jadi 60 persen petani menjual hasil gabahnya dan itu bukan ukuran miskin jika hanya mengambil sampel konsumsi beras raskin,” ujar Cakka

Saat ini pemerintah pusat mengucurkan bantuan sehingga banyak yang pura-pura miskin.

”Makanya pesan saya kepada peserta dalam mengambil data survei Soseknkas harus benar-benar valid,” jelas Cakka.

Dia menambahkan angka kemiskinan memang sering membuat saya risih padahal tingkat ekonomi di Luwu masuk ranking sembilan tingkat Sulsel. “Jika dibandingkan tingkat ekonomi di Palopo, Lutra dan Lutim sementara jumlah tabungan uang masyarakat Luwu justru lebih tinggi tersimpan di bank dari masyarakat di tiga daerah itu. Jadi datanya harus valid di Luwu,” tambahnya.

Kepala BPS Luwu Abdul Salam menjelaskan kegiatan ini digelar delapan hari dari 1-8 Februari 2018.

“Survei sosial ekonomi sosial di harapkan menjadi jendela informasi monitoring dan perencanaan pembangunan” terang Abdul Salam.(Arief/*)

Pos terkait