PALOPO — Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Luwu semakin menarik saja dicermati dan menjadi perbincangan semua kalangan, tidak saja di Luwu namun juga di tempat lain termasuk di Kota Palopo, sebagai daerah bekas wilayah Kabupaten Luwu sebelum dimekarkan.
Dalam bincang santai di salah satu kantin di IAIN Palopo, Jumat sore, 3/11, MEDIA DUTA Online berkesempatan bertemu dan berdiskusi dengan Fikram Kasim, Presiden BEM IAIN Palopo yang saat itu ditemani beberapa pengurus BEM IAIN dan mahasiwa mahasiswi lainnya.
Menurut dia, Pilkada Luwu hendaknya membangun wacana yang lebih maju dan konstruktif, tidak sekedar besar di pemberitaan soal perburuan kekuasaan semata.
Ia menilai banyak hal yang harusnya menjadi perhatian figur-figur calon pemimpin Luwu dalam perhelatan politik lima tahunan tersebut.
“Kami sebagai intelektual muda merasa prihatin karena wacana yang mengemuka lebih banyak soal perebutan kursi bukan pada soal program dan kepedulian pada rakyatnya, utamanya pada mahasiswa Luwu yang mengenyam pendidikan di Kota Palopo,” ujar Fikram.
Fikram menambahkan, ada sekitar 2.000 mahasiswa yang terdaftar sebagai mahasiswa IAIN Palopo dari 7.000 mahasiswa secara keseluruhan, jumlah ini sangat besar apalagi jika ditambah dari kampus-kampus dan sekolah tinggi yang tersebar di Palopo. Namun nasib mahasiswa ini luput dari perhatian figur elit-elit politik yang sedang asyik mengejar kekuasaan. Mereka lupa jika kondisi mahasiswa dengan sarana tempat tinggal dan pemondokan yang harusnya juga menjadi perhatian semua pihak.
Untuk itu ia juga berharap ada wakil dari kalangan generasi muda yang mau tampil dan bertarung dalam kontestasi politik di Luwu. Sebab menurutnya, saat ini penting bagi Luwu untuk bangkit mengejar ketertinggalannya hingga dibutuhkan pemimpin enerjik dan concern terhadap dunia pendidikan, utamanya mahasiswa Luwu yang menimba ilmu di kota-kota lain, termasuk di Palopo, tandas putra asli Bassiang Timur, Ponrang Selatan ini.(*)