INTERNASIONAL — Penembakan brutal oleh seorang pria ke dua masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru, menewaskan puluhan jamaah Jumat.
Aksi direkam sendiri oleh pelaku dan diunggah ke media sosial, Facebook.
Setelah video beredar, manajemen Facebook Inc bertindak. Medsos besutan Mark Zuckerberg menutup akun facebook pelaku. Akun pelaku di platform Facebook Inc lainnya, di Instagram, juga dihabisi.
Dilansir Alagraph, Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, mengatakan kasus tersebut,”Luar biasa, tak pernah terjadi sebelumnya, dan salah satu hari terkelam di Selandia Baru.”
Komisaris polisi, Mike Bush, menyebutkan sebanyak empat orang telah ditangkap. “Tiga pria, dan satu perempuan”.
“Kami belum mengetahui tahu ada orang lainnya (yang terlibat), namun kami tidak bisa berasumsi tidak ada lainnya yang berkeliaran…Jangan berasumsi bahwa bahaya telah lenyap.”
Dia menambahkan, aparat menemukan sejumlah bom rakitan yang dipasang di kendaraan-kendaraan. “Barang-barang itu telah diamankan oleh aparat keamanan.”
Insiden disebut berlangsung di Masjid Al Noor, di pusat Kota Christchurch, dan Masjid Linwood, di pinggiran kota. Laporan menyebutkan penghuni masjid Linwood, telah dievakuasi.
Harian New Zealand Herald melaporkan pelaku adalah seorang pria Australia yang telah menulis manifesto berisi ideologi ekstrem kanan yang anti-Islam dan anti-imigran.
Sejumlah saksi mata mengatakan kepada media setempat bahwa sejumlah orang tampak berdarah di tanah di luar gedung, namun ini belum dikonfirmasi kepolisian atau pejabat pemerintah.
“Awalnya saya pikir ada bunyi listrik, tapi ada banyak orang berlarian. Teman saya masih ada di dalam.
“Saya sudah menghubungi teman-teman saya, tapi banyak yang belum memberi kabar. saya khawatir akan nyawa teman-teman saya,” kata Mohan Ibrahim dilansir New Zealand Herald.
Kepolisian memperingatkan agar warga menjauhi area tersebut.
Laporan media setempat menyebutkan sejumlah polisi bersenjata tengah menyisir gedung-gedung di area itu.
Para polisi dilaporkan juga telah meminta semua orang menjauhi Cathedral Square, tempat akan diadakannya pawai anak-anak untuk mendesak aksi mengatasi perubahan iklim.
Ada pula laporan yang menyebutkan penghuni masjid lain telah dievakuasi di Linwood, daerah pinggiran kota.
Seorang reporter yang mengikuti tim kriket Bangladesh yang tengah berada di Selandia Baru mencuit bahwa mereka telah “melarikan diri dari sebuah masjid dekat Hagley Park tempat adanya penembak aktif”.
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, sebelumnya mengatakan sebanyak enam warga Indonesia berada di Masjid Al Noor ketika penembakan berlangsung.
“Ada enam WNI yang berada di masjid tersebut, tiga di antaranya sudah confirm menyelamatkan diri. Kita sedang mencari informasi 3 WNI lainnya,” kata Retno kepada wartawan di gedung Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Jumat (15/3/2019).
Dalam keterangan tertulis, Kemlu RI menyatakan Indonesia mengecam keras aksi penembakan di masjid Christchurch, Selandia Baru.
Berdasarkan data Kemlu RI, terdapat 331 WNI di Christchurch, termasuk 134 mahasiswa.
Bahkan pelaku melakukan live streaming di akun Facebook mengenai aksi penembakan ini.
Dalam waktu singkat, polisi langsung mengamankan lokasi. Namun hingga berita ini diturunkan, jumlah korban jiwa mencapai 49 orang dari dua masjid berbeda.
Ada 4 pelaku yang diamankan, terdiri dari 3 pria dan 1 wanita. Sementara ada 1 pria yang ditetapkan menjadi tersangka.
Selain itu, ditemukan bom dalam mobil pelaku penembakan.
Dilansir BBC, seorang terduga diketahui sebagai warga negara Australia bernama Brenton Tarrant.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyebut terduga sebagai “teroris bengis, sayap kanan, ekstrem”.
Di media sosial, ia sebelumnya mengunggah manifesto dukungan terhadap supremasi kulit puluh dan menentang ideologi kaum imigran.
Ia merekam aksinya dengan kamera yang dipasang pada bagian kepala dan menyebarkannya lewat layanan streaming atau siaran langsung di Facebook. Ia memperingatkan akan adanya serangan tersebut.
Rekaman menunjukkan ia menembak secara membabi buta ke arah jamaah laki-laki, perempuan dan anak-anak di Masjid Al Noor.
Polisi meminta masyarakat untuk tidak menyebarkan rekaman yang “sangat menyedihkan” itu. Facebook mengatakan telah menutup akun Facebook dan Instagram pelaku dan berusaha untuk mencabut semua rekaman yang telah beredar di platform media sosialnya.
Aparat keamanan mengamankan area di sekitar Masjid Al Noor.
Aparat keamanan memeriksa satu rumah di kota Dunedin dan menyebutnya sebagai “lokasi penting sehubungan dengan insiden penembakan serius di Christchurch”.
Warga di sekitar tempat itu dievakuasi dan ditempatkan di akomodasi sementara setelah daerah tersebut ditutup. Kepolisian juga menemukan sejumlah peledak di mobil milik salah seorang terduga.
Rekaman video menunjukkan penembak mengemudikan mobil ke Masjid Al Noor, membawa senjata ke dalam masjid dan membuka tembakan.
Penembakan pertama terjadi di Masjid Al Noor di dekat Hagley Park. Pelaku mengenakan pakaian ala militer membuka tembakan ke arah sekitar 300 jamaah yang menunaikan salat Jumat.
Penembakan kedua terjadi di masjid yang terletak di Linwood di pinggiran kota Christchuch. Tercatat 49 orang meninggal dunia dan 20 lainnya mengalami cedera, termasuk dua warga negara Indonesia.
Sejauh ini semua masjid di Selandia Baru diminta ditutup untuk sementara waktu.
(*)