TAKALAR — Belum selesai rasa prihatin masyarakat Indonesia atas kasus Nur Khalim yang ditantang siswanya berkelahi, pada hari yang sama, Sabtu (9/2/2019) kasus serupa terjadi di Galesong, Takalar Makasar.
Tidak hanya ditantang satu siswa saja, seorang cleaning service di SMP Negeri 2 Galesong, FaisalĀ Daeng Pole (38 tahun) dikeroyok 4 siswanya.
Cleaning service SMP Negeri 2 Takalar itu dikeroyok oleh siswa sekolah itu, setelah sebelumnya Pria ini dimaki-maki dengan panggilan binatang oleh para siswa.
“Iya betul ada korban yang dianiaya oleh para siswa,” kata Kapolres Takalar AKBP Gany Alamsyah saat berbincang dengan DetikCom, Senin (11/2/2019).
Kejadian pengeroyokan ini terjadi pada 9 Januari lalu di sekitar lingkungan sekolah. Gany memberikan keterangan bahwa saat itu Faisal tengah membersihkan sampah di luar kelas. Tiba-tiba, datang lima orang siswa yang mengejek Faisal.
“Dia dikatai pegawai anjing, pegawai najis,” kata Gany.
Faisal kesal lalu menampar salah satu siswa sebanyak satu kali. Siswa yang ditampar berinisal I pulang dan melapor peristiwa penamparan itu kepada ayahnya
“Tak lama kemudian orang tua siswa tersebut mendatangi korban di sekolah kemudian orang tua siswa tersebut lansung memerintahkan anaknya beserta temannya sebanyak 3 orang untuk memukul korban,” terangnya.
“Kemudian para siswa tersebut secara bersama-sama memukul korban dengan menggunakan sapu ijuk yang bergagang besi yang mengenai kepala sebelah kiri yang mengakibatkan luka robek pada kepala sebelah kiri,” sambungnya.
Tidak hanya para siswa, orangtua juga ikut memukul korban di bagian kepala beberapa kali.
“Ikut memukul korban dengan menggunakan kepalang tangan sebanyak 5 kali pada bagian kepala,” kata Gany.
Hingga kini, para pelajar yang melakukan penganiayaan kepada cleaning service sekolah ini masih berstatus terperiksa di Mapolres Takalar.
“Masih terperiksa. Kasus akan tetap berlanjut kecuali mereka berdamai,” ujarnya.(**)