MEDU ONLINE LUWU UTARA — Delapan (8) desa terendam banjir di Kecamatan Malangke Barat, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi-Selatan, Sabtu (25/9/2021).
Camat Malangke Barat, Sulpiadi mengatakan, sekitar pukul 08:00 wita air banjir datang dan menggenangi pemukiman warga, Jalan Raya, Fasilitas Umum berupa Sekolah, Masjid dan (Gereja), Areal Persawahan, tambak Malbar dgn ketinggian bervariasi antara 30- 70 cm.
“Daerah Yang terendam banjir yakni Desa Limbong Wara dengan ketinggian air 30-70 Cm dan terdampak sekitar 95 KK di 3 Dusun, Desa Wara ketinggian air 30-70 Cm, dan terdampak sekitar 387 KK di 7 Dusun, Desa Cenning ketinggian air 30-70 Cm dan terdampak sekitar 399 KK di 7 Dusun, Desa Kalitata ketinggian Air 30-50 Cm dan terdampak sekitar 43 KK.1 Dusun, Desa Waelawi ketinggian air 30-70 Cm dan terdampak 265 KK 3 Dusun, Desa Pengkajoang ketinggian air 30- 50 CM dan terdampak 15 KK 1 Dusun, Desa Pembuniang Ketinggian air 30-50 Cm dan terdampak 50 KK di 2 Dusun dan Desa Pombakka Debit air sudah hampir menggenangi jembatan penyeberangan,” ungkapnya.
Lanjut, Sulpiadi, kenaikan air ini sudah berlangsung 3 hari sejak hari Kamis dan dikhwatiran di beberapa titik akan gagal panen apabila air semakin tinggi, terutamanya tambak, tanaman jagung dan nilam.
“Banjir yang terjadi di wilayah Limbong Wara, Wara, Kalitata Cenning dan Pombakka akibat tingginya curah hujan beberapa hari lalu di daerah hulu, debit air meningkat di muara sungai Rongkong serta pertemuan kiriman dari sungai makawa, dan dangkalnya daerah aliran sungai disebabkan banyaknya endapan dan saat ini air sementara naik,” jelasnya.
Sulpiadi, menambahkan, khusus Waelawi dan Pengkajoang, banjir diakibatkan curah hujan yang tinggi di hulu dan adanya air pasang dari laut, serta pendangkalan akibat endapan. Sedangkan Pombakka yang rawan tanggul dan jembatan.
“Sebagian warga yang rumahnya terendam air telah mengungsi ke rumah kerabatnya,” pungkasnya.