Derby Palopo Usai, Ada Adu Cerdik Sang Juru Taktik

PALOPO – Derby Palopo antara Gaspa 1958 dan Palopo United berlangsung aman dan damai dengan skor akhir 2-0, dalam laga panas dua saudara sekota itu, Minggu 22 September 2019 di Stadion Lagaligo, Palopo.

Sejak menit-menit awal hingga menit ke 30, duo AA alias Aldi-Andis sudah banyak gentayangan di area terlarang Gaspa 1958, sebaliknya daerah keramat Palopo United masih sepi dari kunjungan pemain depan Gaspa 1958.

Namun sayang, pergerakan pemain-pemain Palopo United sangat mudah dipantau radar Sugiono, Icca, Calu dan kawan-kawan. Tusukan-tusukan lewat kaki Mukh Makhpul Mizan, Andy dan Syarmizan masih lebih banyak yang patah dibanding yang lolos.

Juru Taktik Gafur Syamsu kepada awak media usai pertandingan, mengaku tidak banyak melakukan perubahan pola dibanding laga sebelumnya. Ia hanya memberi instruksi untuk mewaspadai pemain-pemain depan PU yang dinilai cukup berbahaya.

Yang menarik, meski didominasi pemain lapis kedua, Gaspa masih menunjukkan kelasnya dalam memberikan pelajaran bagi adik-adik juniornya di Palopo United.

“Kita turunkan semua pemain termasuk cadangan untuk melihat kualitas permainan mereka, paling tidak kita punya referensi mana yang layak kita turunkan di pertandingan berikutnya, dan mana yang harus parkir,” tegas Gafur.

Ia menambahkan, pulihnya palang pintu Hendra dari bekapan cedera membuat stok stopper Gaspa semakin bertambah.

“Hendra sudah pulih, kemungkinan dia ikut bergabung di putaran selanjutnya,” imbuh coach Gaspa 1958 itu.

Lain halnya coach Palopo United, Anton Samba, ia selain mengucapkan selamat kepada Gaspa 1958 juga memberi apresiasi kepada pemain-pemainnya yang meski performanya agak menurun tetapi tetap memberi perlawanan yang berarti.

“Ya mungkin faktor non teknis, anak-anak masih kurang percaya diri menghadapi senior mereka, tetapi insya Allah kita akan kembali fokus untuk menatap pertandingan berikutnya di putaran kedua nanti kalo tidak  salah di Pangkep,” beber Anton singkat.

 

Analisis Media Duta Online:

– Palopo United tidak memiliki jangkar yang mampu menahan bola dan membagi bola ke playmaker (Ipul) sebelum didistribusi ke pemain depan. Peran ini dalam laga sebelumnya dimainkan Muhammad Adrian atau Andy dan juga Fandy M, tetapi performa Rian dan Andy agak menurun di laga Derby ini. Kurang PD?

– Masuknya Aspullah Jusran setelah leading 1-0 menambah daya gedor Gaspa 1958.

– Andy ditarik digantikan Jefri menit ke 44, peran Jefri terlihat kurang maksimal.

– Candra masuk menggantikan Ifan Indar di menit ke 45. Lini depan Gaspa 1958 semakin tajam.

– Aldi Saputra cedera ditarik di menit ke 54, diganti oleh Riko alias Reski.

Namun suplai bola untuk Riko dan Andis di babak kedua nyaris kurang banyak dan kurang enak.

– Mukh Makhpul Mizan ditarik diganti Muh Riky Kamaruddin di menit ke 78. Maksudnya agar tenaga baru lebih fresh untuk mengisi lini tengah. Namun pressing lini tengah Gaspa lebih bertenaga dan efektif.

– Gol-gol yang tercipta bukan hasil dari skema serangan tetapi dari bola-bola mati (tendangan penjuru).

Apapun itu, kita layak memberi apresiasi kepada dua kesebelasan ini yang sudah mengangkat pamor sepakbola Tana Luwu dengan bermain sportif dan tanpa pengaturan skor, seperti yang ditakuti banyak pihak.

Salam olahraga!

(Iccank)

Pos terkait