LUWU UTARA — Puluhan pemuda yang tergabung dalam aliansi Pemuda dan Petani Mappedeceng turun ke jalan melakukan aksi demonstrasi, Rabu, 23 Januari 2019.
Aksi yang merupakan lanjutan dari aksi Demo sebelumnya tersebut, dilakukan di Jalan Trans Sulawesi, Desa Mappedeceng, Luwu Utara menuntut pihak Balai Jeneberang Sulawesi Selatan dan Pemda Luwu Utara membuat saluran air untuk 30 Hektar sawah milik petani di Desa Mappedeceng.
Taufik Rusdin, perwakilan aliansi pemuda dan petani desa Mappedeceng dalam orasinya, mendesak pihak jeneberang provinsi Sulawesi Selatan untuk segera membuat saluran air menuju sawah milik warga Desa Mappedeceng.
“Aksi ini adalah aksi damai. Dimana kami minta keadilan, agar segera buatkan saluran air ke sawah kami. Kami tidak mau hanya janji janji, kami mau bukti, bahwa pihak jeneberang berkomitmen untuk membuatkan saluran air dari bendungan ke sawah kami,”ujar Taufik.
Selain itu Tafik juga mengatakan, selama tiga tahun terakhir, petani di Desa Mappedeceng tidak dapat mengelola sawah mereka, karena tidak memiliki air.
“Untuk itu, kami menuntut dibukakan pintu bendungan. Karna kami maunya ada saluran air masuk ke sawah kami. Apa gunanya bendungan raksasa dibangun di Desa kami kalau toh kami sendiri tidak menikmati. Sudah tiga tahun sawah kami tidak dikerjakan, karena tidak ada air,” ungkap Taufik.
Diketahui, aksi tersebut merupakan aksi lanjutan yang sebelumnya digelar Aliansi Pemuda dan Petani Desa Mappedeceng pada tanggal 15 Januari 2019 lalu.
Dimana dalam aksi yang digelar di depan kantor DPRD tersebut, disepakati melakukan koordinasi dengan Balai Jeneberang.
Dari hasil koordinasi tersebut, pihak jeneberang kemudian meninjau langsung Bendung Baliase. Aksi tersebut sempat membuat arus lalu lintas menjadi macet.(Ham/**)