PALOPO – Seleksi akhir Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) se Kota Palopo diminta untuk dikaji dan ditinjau ulang. Alasannya, dari 45 peserta yang lolos, justru banyak peserta yang berkualitas gugur.
Seleksi diikuti 89 peserta, yang nantinya akan dipilih hanya 45 PPK dimana setiap kecamatan terdiri 5 orang.
”Kesan banyak kejanggalan dalam proses tersebut. Lebih mengedepankan subjektifitas dari pada objektifitas. Belum lagi ada peserta yang saat wawancara hanya formalitas belaka,” bocor Bayu, salah seorang peserta (bukan nama sebenarnya).
Selain itu, dari hasil yang dikeluarkan KPU Palopo, banyak peserta yang berkompeten gugur dan justru peserta yang kurang berkualitas yang diluluskan.
”KPU harus jelaskan ini dan tinjau ulang hasil yang telah dirilis agar bisa dipertanggunhjawabkan,” ujarnya
Ia juga meminta agar nilai yang dimunculkan jangan secara global, tetapi dirinci dari berbagai komponen yang ada.
“Kalau nilai yang diterbitkan hanya secara global, maka nilai tranparansinya kurang bahkan tidak terasa,” pungkas Bayu.
Dia juga berharap tidak ada faktor kedekatan, saudara atau kepentingan dalam proses seleksi PPK . Semuanya harus berdasarkan kualitas nyata dari semua peserta seleksi.
Sementara itu Ketua KPU Palopo, Haedar Djidar secara terpisah saat acara pelantikan 45 orang PPK di Kantor KPU Kota Palopo, Senin malam, 30/10 mengatakan, pihaknya tak butuh orang cerdas tapi tidak jujur.
”Saya menekankan kepada seluruh jajaran KPU, bahwa KPU tidak butuh orang-orang yang cerdas, tapi kami butuh orang yang jujur, berintegritas dan independen,” tandas Haedar.(*)