BELOPA — Proyek pembangunan drainase Desa Lamunre Tengah , Kecamatan Belopa yang menggunakan anggaran ratusan juta rupiah bantuan pemerintah pusat melalui Dana Desa (DD) tahun 2018, diduga asal jadi.
Pasalnya, Pembangunan drainase tersebut diduga menggunakan pemasangan satu batu, tidak seperti pembangunan pondasi pada umumnya.
“Pembangunan drainase dengan pemasangan satu batu itu pada umumnya tidak tahan lama,bahkan saya pastikan tidak sesuai Rabnya ,” ucap Warga yang enggan mau ditulis namanya, Jumat pagi (11/05/2018).
Selain itu dia mengatakan, adanya anggaran sebesar itu, pemerintah desa seharusnya lebih mengutamakan standarisasi dan kualitas hasil pembangunan. Jangan sampai pemerintah, yang telah menggelontorkan bantuan untuk pembangunan di wilayah pedesaan menjadi mubasir.
“Bagaimana pun juga pembangunan itu menggunakan uang rakyat, sehingga wajib hukumnya pembangunan dilakukan semaksimal mungkin agar azas manfaatnya bisa dirasakan maksimal,” tandasnya.
Menanggapi hal itu, Rahimi DM selaku ketua Pelaksana kegiatan saat dikonfirmasi Jumat sore (11/05) membantah jika proyek Drainase yang ada di Dusun Barana Lestari Barat itu dikerjakan asal asalan.
Rahimi mengatakan,dirinya tidak pernah menyuruh pembangunan Drainase untuk memasang satu batu. Bahkan Rahimi menegaskan dalam pekerjaan tersebut harus sesuai dengan Rabnya, baik tentang campuran pasir dan semen maupun tekhnis pekerjaan dan petunjuk pendamping desa.
“Ada pendamping desa yang selalu monitoring di lokasi. bahkan terkait pekerjaan ini komunikasi terus terjalin kepada Pendamping Desa. Saya menyesalkan kepada warga, kalau ada kesalahan dalam pekerjaan, kenapa tidak komplain, lagian Ibu desa memberikan ruang untuk keluhan ,” tutup Rahimi.(Arif/*)