MEDU ONLINE, LUWU UTARA — Asosiasi Petani Sawit Indonesia (Apkasindo) se-Luwu Raya, Provinsi Sulawesi Selatan, mengancam akan melakukan demo ke Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI dan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) yang dinilai tak becus laksanakan tugas yang diamanahkan Presiden Joko Widodo terkait penayangan bursa CPO (Crude Palm Oil) Indonesia.
Bentuk Kekecewaan patani sawit dengan ancaman demo ini diungkapkan Ketua Apkasindo Kabupaten Luwu Utara, H Rafiuddin pada sejumlah awak media, pada Rabu 2 Agustus 2023.
“Jelas kami petani sangat kecewa karena pihak Kementerian Perdagangan melalui Bappebti tidak sanggup laksanakan tugasnya dari Presiden untuk membuat kebijakan ekspor CPO melalui bursa berjangka yang ditargetkan pada akhir Juli kemarin. Untuk itu Apkasindo Lutra telah koordinasi dengan teman Apkasindo se-Luwu Raya dan kami sepakat siap turun demo” ungkap Rafiuddin.
Ia mengaku bila pihaknya masih menunggu konfirmasi dari Ketua DPW Apkasindo Provinsi Sulawesi Selatan Dr. Ir. H Badaruddin Puang Sabang yang masih berada di Jakarta terkait kapan aksi demo digelar.
“Terkait waktu kapan petani sawit akan lakukan demo, menunggu Ketua DPW Apkasindo Sulsel, Puang Badar dari Jakarta yang akan mengkoordinir gerakan demo bila memang hal tersebut sudah harus dilakukan,” ujarnya.
Namun Rafiuddin berharap, pihak Mendag dan Bappebti tetap berupaya untuk tayangnya bursa CPO Indonesia dan batalkan kolaborasi dengan Malaysia.
Selain itu, Rafiuddin menilai keberadaan ekspor CPO melalui bursa berjangka akan mempermudah petani sawit dan pengusaha,
meningkatkan efisiensi dan transparansi, serta stabilitas harga TBS dan pada akhirnya meningkatkan perdagangan Indonesia.
“Selama hampir setahun, ksmi petani menunggu janji akan bursa CPO tersebut. Janji itu harus diwujudkan bukan malah diganti dengan berkolaborasi dengan Malaysia. Untuk itu kami akan turun demo menuntut janji-janji itu,” ancamannya. (Rls)