Diza Rasyid Ali Ingin Mengabdi di Senayan, Ini Latar Belakangnya!

MAKASSAR — Jelang hari pencoblosan,  Calon Anggota DPR RI  nomor urut 4 dari Partai Golkar, St Diza Rasyid Ali terus mengunjungi masyarakat. Kali ini Caleg yang bertarung di Dapil Sulsel 1 meliputi Kabupaten Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Selayar dan Makassar memenuhi undangan warga di kabuparen Gowa dan Takalar.

Diza yang juga Ketua MPW Pemuda Pancasila Sulsel ini merambah Kecamatan Bajeng dan Palangga di Kabupaten Gowa. Kemudian ia melanjutkan tatap muka dengan masyarakat di Kecamatan Bonto Sunggu, dan Galesong Kabupaten Takalar, Selasa (9/4/2019).

Di depan masyarakat yang mayoritas kaum emak-emak ini manajer perempuan pertama pada klub sepakbola di Indonesia (Persija Jakarta) ini mengimbau masyarakat untuk memberikan hak pilihnya pada 17 April 2019. Direktur Makassar Utama  tahun 2005 ini juga meminta masyarakat untuk cerdas dalam menentukan pilihannya.

Kehadiran Diza Rasyid Ali disambut positif oleh masyarakat di empat kecamatan tersebut. Sosialisasi ini juga dihadiri ratusan konstituen dari berbagai elemen masyarakat.

Dunia politik bukan dunia baru bagi Diza. Di keluarga besarnya ia dikelilingi para politisi ulung. Kakak kandungnya Reza Rasyid Ali, misalnya adalah Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel pertama yang juga mantan legislator di DPRRI. Sementara adik kandungnya, Adi Rasyid Ali juga politisi muda yang cukup diperhitungkan. Adik bungsu Diza Ali ini juga adalah pimpinan DPRD Kota Makassar yang sudah dua periode menjadi wakil rakyat. ARA, sapaannya hingga kini masih menjadi pucuk pimpinan DPC Partai Demokrat kota Makassar.

Selain saudara kandungnya, beberapa kemenakan Diza  juga masih tercatat sebagai legislator. Salah satunya Andi Januar Jaury Dharwis, anggota DPRD Sulsel dari Fraksi Partai Demokrat. JJ, sapaan mantan atlet motocross dan penyelam profesional itu juga bertarung sebagai caleg DPRD Sulsel di Dapil Makassar 1.

Diorganisasi kepemudaan, nama Diza juga cukup diperhitungkan. Bahkan sampai tingkat nasional. Sejumlah koleganya pun tak sedikit menjadi pemimpin  pada level nasional. Salah satunya, Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo.

Begitu juga di bidang keolahragaan.  Meski ia seorang perempuan namun ibu kandung Ketua KNPI Kota Makassar, Cristhoper ‘Rio’ Aviary yang juga Caleg DPRD Kota Makassar Dapil 1 dari Partai Demokrat ini bahkan menjadi manajer perempuan pertama klub sepakbola di Indonesia. Ia pernah menjadi manajer Persija dan PSM.

Diza juga menjadi owner Makassar Football School (MFC) 2000. Di tangan Diza, Makassar  banyak melahirkan pemain-pemain hebat. Di antaranya Syamsul Chaeruddin, Hamka Hamzah, Zulkifli Syukur, Rasyid Bakri dan lainnya.

Berkat tangan dingin Diza pula sekolah bola yang pernah bermarkas di Lapangan Karebosi ini beberapa kali mewakili Indonesia di kejuaraan sepakbola tingkat dunia. Tidak hanya sekadar menjadi penggembira. MFS 2000 bahkan beberapa kali mengukir prestasi di benua Eropa pada kejuaran sepakbola kelompok usia. Salah satunya kejuaraan dunia Danone di Prancis. Salah satu pemain MFS 2000 Irfin Museng, bahkan menjadi top scorer yang hingga tahun 2019 ini koleksi bolanya belum tersaingi yakni 11 gol.

Bagi banyak kalangan Diza disebut ‘bukan perempuan biasa’. Ibu tiga anak ini lebih banyak memimpin organisasi yang didominasi kaum laki-laki.  Ketegasan dan keberaniannya membuat ia disegani banyak pihak.  Diza tak segan melontarkan kritikan pedas kepada pemerintah, bahkan kepada aparat keamanan demi menegakan kebenaran dan keadilan.

Di MPW Pemuda Pancasila Sulsel, misalnya. Wanita yang sudah berusia 50-an tahun  lebih ini telah tiga periode menjadi ketua.

Di dunia olahraga yang didominasi kaum lelaki, pun Diza bahkan hampir 20 tahun bergaul dengan pengurus, pemilik klub dan pesepakbola nasional dan internasional. Karena jasanya itu mantan pengurus PSSI pusat dan jabatan bergengsi lainnya Diza pernah menerima penghargaan Adimanggalva Krida dari Menpora.

Mengincar kursi DPR RI bagi Diza bukan ajang coba-coba. Ia mengungkapkan, tekadnya maju jadi legislator karena merasa terpanggil untuk memperjuangkan kaum hawa dan anak.

“Untuk memperjuangkannya, saya harus berada di dalam legislatif. Karena itu Pileg 2019 adalah moment yang tepat untuk bisa mewujudkan misi itu,” ucapnya.

Sebagai tokoh perempuan, Diza ingin ikut berperan membangun dan memajukan negeri ini.   Untuk itu ia memohon doa restu serta dukungan dari seluruh masyarakat. Khususnya masyarakat di kabupaten Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Selayar dan kota Makassar.

“Tanpa doa restu dan dukungan  masyarakat, tidak akan  mungkin niat tulus saya ini bisa tercapai,” ujarnya.

(*)

Pos terkait